Peringati Hari Tani Nasional, Petani di Kabupaten Kediri Keluhkan Harga Pupuk yang Mahal

Peringati Hari Tani Nasional, Petani di Kabupaten Kediri Keluhkan Harga Pupuk yang Mahal Ketua Kelompok Tani Mugi Rahayu Desa Tiru Kidul, Kabupaten Kediri, Sukarno, menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Sekretaris Dispertabun Kabupaten Kediri, Triyono. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Tani Nasional dijadikan momen bagi para petani di Kabupaten Kediri untuk menyampaikan keluh kesah. Mereka dipusingkan dengan harga pupuk non-subsidi yang harganya terus melambung. Di pasaran, harga pupuk non subsidi sudah menembus Rp280 ribu/sak untuk jenis ZA, begitu juga pupuk jenis pupuk Urea.

Sedangkan pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang menjadi anggota kelompok tani dan harus sesuai RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok).

Ketua Gapoktan Subur Makmur dan petani Dusun Tangkilan, Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Sunardi, mengatakan kalau hanya mengandalkan pupuk subsidi tidak akan cukup memenuhi kebutuhan petani. Sehingga petani harus membeli pupuk di pasar bebas yang harganya terus melambung.

Petani pun hanya bisa pasrah. Meski mahal, tetap dibeli karena memang kebutuhan untuk menyuburkan tanaman.

"Ada solusi yaitu menggunakan pupuk tetes. Tapi rendemennya berkurang, beda bila menggunakan pupuk pabrik. Ada lagi solusi, yaitu menggunakan pupuk kompos/organik. Tapi hasil panen juga kurang baik," ujarnya, Jumat (24/9).

Sunardi mengaku pernah didatangi oleh petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Kediri. "Petugas menyampaikan bahwa masalah pupuk tidak hanya manjadi masalah di Kecamatan Kayen kidul saja, tapi hampir menyeluruh di Kabupaten Kediri," ungkapnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO