Sektor Pariwisata dan Perhotelan di Banyuwangi Mulai Bergerak Naik

Sektor Pariwisata dan Perhotelan di Banyuwangi Mulai Bergerak Naik MY Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.

Director of Sales Aston Banyuwangi Yeti M Mawikere membenarkan, tingkat okupansi hotel mulai pulih. Untuk Hotel Aston yang beralamat di Jalan Brawijaya, Banyuwangi, sendiri okupansinya mencapai 50 persen di bulan September ini.

"Jika dibandingkan saat penerapan level PPKM 4 di Pulau Jawa dan Bali ada kenaikan 30 persen. Karena saat itu tingkat okupansi kita kurang lebih 20 persen," kata Yeti, Kamis (24/9/2021).

Menurutnya, kenaikan okupansi itu dipengaruhi dampak positif turunnya level PPKM di Pulau Jawa dan Bali, sehingga ada kelonggaran kebijakan untuk bisnis perhotelan dan restoran meskipun terbatas. Para tamu yang menginap pun mayoritas berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Surabaya dan Jakarta.

Yeti menyebutkan jika untuk para tamu yang menginap di Aston Banyuwangi rata-rata untuk keperluan bisnis, bukan wisata. "Kalau untuk keperluan wisata sepertinya masih belum. Yang saya perhatikan untuk hotel saya sendiri (Aston Banyuwangi), rata-rata mereka (tamu) ada kunjungan kerja atau keperluan bisnis," ujarnya.

"Saya berharap lebih fleksibel dan tidak terlalu rumit. Calon penumpang transportasi udara cukup tunjukkan kartu vaksin tanpa tes PCR. Mungkin tingkat okupansi hotel bisa normal kembali," harapnya. (guh/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO