LAMONGAN, BANGSAOLINE.com - Memasuki masa panen komoditas tanaman buah semangka, melon, dan blewah, warga Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan menggelar Festival Buah dan Edukasi.
Festival perayaan buah itu kembali digelar, setelah tahun lalu ditiadakan dikarenakan kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Festival Buah Latukan bisa digelar lagi dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes), karena Lamongan kini sudah memasuki zona kuning.
Kepala Desa Latukan, M Jiono mengatakan, pelaksanaan festival tahun ini sedikit berbeda. Sebab, bukan hanya pesta buahnya saja yang digebyarkan. Namun, juga disisipi sarana pendidikan berupa edukasi kepada anak usia dini tentang menanam dan memetik buah semangka, melon, dan blewah.
"Mudah-mudahan dengan diadakanya festival buah dan edukasi ini, desa kami terus mampu memproduksi dan meningkatkan potensi desa," harap Jiono, Minggu (26/9).
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Menurut Jiono, festival digelar dengan beberapa sesi. Pada sesi awal tanggal 25 September hingga 1 Oktober khusus untuk pelajar usia dini. Sementara untuk masyarakat umum digelar pada tanggal 2 hingga 3 Oktober.
"Kami menyiapkan festival ini untuk sarana edukasi kepada peserta didik usia dini dan masyarakat umum bagaimana cara tanam, merawat, dan memanen buah semangka, melon, dan blewah. Ini sesuatu hal sederhana yang harus kita sampaikan. Kita tahu bahwa desa adalah lumbung pangannya nasional," jelasnya.
"Sebagai upaya memberikan edukasi, setidaknya juga turut serta untuk menggelorakan rasa cinta tanah air kepada para penerus bangsa. Menek moyang kita selalu merawat alam semesta dan seisinya. Sudah sepatutnya kita meneruskan cita-cita para leluhur," jelasnya.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Festival Buah Latukan ini mendapat respons positif dari kalangan pendidikan. Ada puluhan lembaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, MI, dan SD mengantre untuk mengikutsertakan siswa-siswi didiknya berkunjung ke Desa Latukan.
Total ada 40 lembaga pendidikan yang sudah mendaftar dan kemungkinan akan terus bertambah sampai acara puncak Festival Buah dan Edukasi.
Luthfi Enitha Listanti, S.Pd., salah satu Guru PAUD KB Muslimat Al Muhajirin dan TK Muslimat Al Muhajirin mengaku jika desanya diminati oleh puluhan lembaga PAUD, TK, MI, dan SD desa tetangga. Bahkan, ada beberapa lembaga pendidikan dari luar kota yang turut serta ikut belajar atau sekolah di alam terbuka yang disajikan oleh Desa Latukan.
Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya
"Sampai saat ini sudah ada 40 lebih lembaga pendidikan yang ikut belajar di festival buah dan edukasi kali ini. Rincianya, 23 Lembaga PAUD (Sps, KB, dan TK ) dan 2 lembaga RA dan yang lainya merupakan dari MI dan SD," ujarnya. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News