SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seiring dengan perkembangan industri estetik, serta antusiasme masyarakat yang semakin meningkat terhadap produser perawatan kecantikan, produser bedah plastik atau bedah estetik semakin diterima masyarakat luas.
Kenaikan bedah plastik mencapai sebesar 8,8 persen sejak 2020 hingga 2021. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua tim dokter spesialis bedah plastik di Miracle Aestetic Surgery Center (MASC), David Perdanakusuma, dalam acara launching fasilitas terbaru MASC.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Sebenarnya demand bedah di Indonesia cukup tinggi, namun penyedia jasa masih relatif sedikit. Di sini lah kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi pada situasi pandemi seperti ini," ujarnya, Rabu (29/9).
"Dengan adanya MASC, masyarakat tak perlu harus keluar negeri, semua fasilitas, standar, dan praktiknya sama dengan di luar negeri. Bedanya di sini lebih dekat," tuturnya menambahkan.
Owner Miracle, Lanny Juniarti, menyambut baik minat masyarakat terkait hal tersebut. Ia memastikan bahwa pihaknya dapat memberikan hasil yang berkualitas, konsisten, dan aman.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
"Jadi Miracle juga dapat berkontribusi lebih untuk memanjakan industri estetik Indonesia, khususnya dibidang bedah estetik," kata Lanny.
Sementara itu, salah satu tim dokter bedah MASC, Beta Subakti, menegaskan bahwa selama pandemi ini permintaan bedah semakin meningkat di Korea Selatan. Sebab, orang ingin tampil beda saat melepas dan kembali hidup normal.
Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Beberapa dari mereka menginginkan hidung mancung, mata indah, bahkan payudara yang besar. "Kini mereka tak perlu jauh-jauh ke luar negeri," kata Beta.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Ia mencontohkan, jika masyarakat Indonesia umumnya suka membuat hidung dan mata lebih menarik, kalau Amerika dan negara Eropa lainnya lebih pada transplantasi payudara. Sementara bagi usia dewasa, biasanya di semua negara sama problemnya yakni keriput dan ingin dikencangkan.
"Jadi trend-nya seperti itu, demand mulai naik selama pandemi karena orang ingin tampil beda dan rata-rata orang Indonesia lebih merawat hidung supaya mancung dan mata yang cantik. Selanjutnya baru transplantasi," ungkap Beta.
Selain itu, dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, Rachmaniar Pramanasari, mengatakan bahwa masyarakat bisa melakukan Fat Transfer atau Fat Grafting untuk pemindahan lemak dari bagian yang penuh lemak ke bagian yang diinginkan. (diy)
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News