SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin meninjau pembangunan Kawasan Industri Halal Sidoarjo Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (30/9). Pengembangan kawasan ini merupakan salah satu upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.
Turut mendampingi Wapres Maruf Amin dalam peninjauan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Teten Masduki, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Dalam kunjungannya, wapres mengatakan jika Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal, antara lain sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
"Kita memiliki potensi besar, baik SDA-nya maupun para pengusaha yang selama ini belum kita kembangkan dengan baik," ungkapnya.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa KIH Safe ‘n Lock Sidoarjo ini merupakan kawasan industri halal yang pertama di Jatim dan pertama di Indonesia yang beroperasi untuk pelaku UMKM. Kawasan ini juga diharapkan support system yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.
Baca Juga: Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Siap Buka-Bukaan soal Uang di Rekeningnya
“Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. KIH ini akan menjadi support system dalam pengembangan produk maupun industri halal,” ujarnya.
(Wapres Maruf Amin dan rombongan juga menyempatkan diri meninjau unit UKM - IKM yang sudah beroperasi di KIH Safe ‘n Lock. Misalnya kerupuk bawang, keripik tempe, produk susu, kopi dan sebagainya)
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Menurut Khofifah, keberadaan KIH Safe ‘n Lock Sidoarjo ini akan mendorong konsumsi produk halal secara global. Dan hal tersebut, kata dia, menjadi peluang besar bagi UKM-IKM di Jatim untuk memproduksi produk halal yang berstandar internasional.
"Potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030. Saat ini produk halal bahkan telah menjadi gaya hidup global," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe ‘n Lock di Sidoarjo yang telah mendapatkan surat keterangan dari Kemenperin Nomor: 373/KPAAII/X/2020 tanggal 22 Oktober 2020 yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Kawasan Industri Halal pertama yang ada di Jatim. KIH Safe ‘n Lock sendiri menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid.
Baca Juga: Nama Gus Muhdlor Kerap Dicatut Sopir Pribadi dalam Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Sampai saat ini, kata dia, telah terjual 22 unit dari target pembangunan 32 unit. Pada Tahun 2022 akan dibangun 38 unit. KIH safe and lock telah berhasil menarik animo investasi dari Amin Bio Group dari Tiongkok dalam membangun kemitraan pabrik gelatin halal di Sidoarjo, sebagai bentuk penguatan branding produk halal.
Selain support system bagi pengembangan produk halal, lanjut Khofifah, HIPS ini juga akan bisa mengangkat sekaligus membuka pasar UMKM Produk Halal ke pasar internasional. Ini sejalan dengan kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim sebesar 57,25%.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Dalam kunjungan tersebut, Wapres KH. Ma'ruf Amin bersama Khofifah dan rombongan menyaksikan prosesi pelepasan ekspor dari KIH Safe ‘n Lock ke Nagoya Jepang oleh Menteri Perindustrian (Menperin).
Ekspor yang dilakukan kali ini merupakan produk Sariraya Indonesia (PT. Sinergi Cita Mulia) yang telah menembus pasar internasional. Produk yang diekspor antara lain, keripik tempe, kerupuk bawang, kerupuk jengkol, dan makanan ringan lainnya produksi UMKM. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News