Praktik Suntik Pemutih Wajah Ilegal, Warga Duduksampeyan Gresik Ditangkap Polisi

Praktik Suntik Pemutih Wajah Ilegal, Warga Duduksampeyan Gresik Ditangkap Polisi Petugas Polsek Duduksampeyan saat ekspos pelaku. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Miftakhul Makhin (34), warga Desa Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten , ditangkap , Sabtu (2/10/2021).

Sebab, lajang yang berprofesi sebagai tukang potong rambut itu diduga melakukan pratik suntik pemutih wajah dan badan secara ilegal. Dugaan praktik ilegal yang dilakukan oleh pelaku terungkap atas informasi masyarakat.

Petugas berhasil mengamankan pelaku di tempat praktiknya di Jalan Pasar Duduksampeyan, setelah melakukan penyelidikan.

Pada saat digerebek polisi, pelaku kedapatan sedang melayani pelanggan dengan menyuntikkan dan kolagen. Belakangan terungkap, modus pelaku menawarkan layanan suntik putih melalui pesan berantai WhatsApp (WA).

Pelanggannya cukup banyak. Mulai kalangan remaja putri sampai kalangan ibu rumah tangga. Bahkan ada juga pemuda. Mereka rata-rata menginginkan wajah dan kulitnya menjadi putih.

Di hadapan penyidik, Miftakhul Makhin mengaku belajar penyuntikan secara autodidak dari YouTube. Sedangkan obat-obatan dan peralatan medis dibeli via online. Pelaku buka praktik sejak bulan April 2021, lantaran terlilit utang pinjaman online (pinjol).

"Pendapatan dari potong rambut tak mampu mencukupi kebutuhan gaya hidup. Saya terlilit utang pinjol," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Duduksampeyan AKP Bambang Angkasa menyatakan, pelaku ditangkap lantaran mengedarkan obat farmasi yang tidak memiliki izin edar. Menurut mantan Kasubag Humas Polres itu, setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat, metode, atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbulkan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter yang telah memiliki surat tanda registrasi dokter, adalah tindakan melanggar hukum.

Pelaku selama ini bekerja sendiri, dengan menawarkan 5 paket suntik putih. Di antaranya, paket premium dibandrol Rp 750.000. Paket silver Rp 1.000.000. Paket platinum Rp 1.500.000. Paket gold Rp 2.500.000. Dan, paket diamond dengan harga Rp 3.500.000.

"Pada paket tertinggi diamond, pelaku mencampurkan glutax recombined white dengan cairan NaCL lalu dimasukkan ke tubuh melalui infus," terangnya.

Dari praktik ilegal pelaku, petugas mengamankan 2 botol 5cc Glutax Recombined White 2000GS, 1 botol sisa Neutron Vitamin C dan Collagen Extract.

"Juga, 4 unit selang infus, 32 jarum infus, 1 kotak tisu alkohol, 1 botol hand sanitizer, 2 kotak plester, 1 unit alat tensi darah digital, dan 27 buah alat suntik. Semua didapatkan pelaku dari belanja online," beber dia.

Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan atau pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Ancaman hukumannya, maksimal 10 tahun penjara.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan praktik suntik putih tanpa mengantongi izin resmi yang dikhawatirkan justru membahayakan kesehatan," pungkasnya. (hud/ns)

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO