Seorang Ibu di Banyuwangi Nyaris Menjadi Korban Penipuan

Seorang Ibu di Banyuwangi Nyaris Menjadi Korban Penipuan Ilustrasi penipuan melalui handphone

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Modus penipuan melalui sambungan telepon menyasar seorang ibu di , Rebani (59). Ia nyaris menjadi korban penipuan karena dihubungi orang tidak dikenal yang mengabarkan anak laki-lakinya, Andre (27), tersandung kasus narkoba di tempatnya merantau, Pulau Kalimantan.

"Saya tiba-tiba ditelepon dengan nomor tidak dikenal. Orang di telepon itu mengaku polisi dan mengabarkan anak saya yang sedang bekerja di Kalimantan sedang tersandung kasus Narkoba," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (3/10).

Tak hanya itu, Rebani juga diminta untuk tidak memberitahukan orang lain dan memaksanya untuk segera mengirim tebusan sebagai uang damai oleh penipu yang mengaku sebagai aparat itu.

Sontak, seorang ibu yang telah memiliki lima cucu itu kebingungan dan hampir pingsan. Bagaimana tidak, di telepon itu juga terdengar suara yang mengaku anaknya menangis minta tolong kepadanya.

"Orang yang nangis-nangis itu mirip suara anak saya. Minta tolong agar menuruti kemauan polisi gadungan yang meneleponnya tersebut. Penipu itu minta uang Rp.5 juta," tuturnya.

Beruntung, ketika dia menerima telepon tersebut ada tetangganya, Rohman (45), yang mendengar dan mencurigai jika itu merupakan modus komplotan penipu. Ia pun langsung menghardiknya.

"Ya langsung saja, saya hardik. Dasar penipu. Kemudian yang nelepon itu langsung memutus sambungan telepon tersebut," kata Rohman.

Kendati modus penipuan itu gagal, namun hal tersebut membuat Rebani syok dan tak tenang. Ditambah lagi anak ketiganya itu tidak bisa dihubungi. Beberapa jam kemudian, ia merasa lega setelah anaknya tersebut dapat dihubungi dan mengaku baik-baik saja.

Dengan adanya kejadian tersebut, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya akan informasi serta iming-iming lainnya baik via sms, telepon, dan media sosial. Sebab, orang-orang yang tak bertanggung jawab itu membuat skenario penipuan seprofesional mungkin, menyamar sebagai operator yang menawarkan hadiah berupa uang tunai atau mobil, atau bersandiwara jika ada anggota keluarganya sedang terkena musibah, dan lainnya.

Ujung-ujungnya, korban diminta untuk mengirim sejumlah uang ke rekening para penipu. Untuk itu, sebaiknya hindari menerima panggilan atau membalas pesan masuk dari nomor tak dikenal, apalagi yang tiba-tiba menawarkan hadiah. (guh/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO