KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, meminta agar dinas koperasi, usaha mikro, perdagangan, dan perindustrian (DKUPP) memantau para UMKM yang aktif maupun yang tidak. Ini dilakukan untuk mendorong perkembangan dan keberadaan UMKM di Kota Probolinggo.
"Saya minta DKUPP agar memantau keberadaan UMKM yang belum aktif, maupun yang sudah aktif dan tidak aktif," ujarnya saat membuka bimbingan teknis e-marketplace Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) bagi pelaku UMKM Kota Probolinggo di Hotel Bromo Park, Senin (11/10).
Baca Juga: Banjir di Kedungasem, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Inisiatif Perbaiki Irigasi yang Rusak
Menurut dia, Bimtek Jatim Bejo itu merupakan internalisasi yang terintegrasi antara perubahan budaya kerja menuju digitalisasi.
"Kita berharap dengan adanya program Jatim Bejo ini kita sudah siap," tuturnya.
Sejak tanggal 22 September lalu, total transaksi Jatim Bejo telah mencapai Rp3,9 miliar. Namun, kata Hadi, Kota Probolinggo belum masuk dari miliaran rupiah total transaksi itu.
Baca Juga: Di Rakernas FKDK-BPDSI, Pj Gubernur Jatim Dorong BPD Beradaptasi di Era Digitalisasi
"Tetapi belum ada transaksi dari Kota Probolinggo," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Fitriwati, mengatakan bahwa tujuan dari bimtek itu untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa pemerintah. Ia menuturkan, bimtek dilakukan juga untuk memasarkan UMKM yang ada di wilayahnya.
"Selain itu untuk mempromosikan produk dan peningkatan peran pelaku UMKM yang ada di Kota Probolinggo," katanya singkat. (ugi/mar)
Baca Juga: Perda Resmi Ditetapkan, Adhy Karyono Yakin BPR Jatim Dongkrak Ekonomi dan Ajak UMKM Naik Kelas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News