KPU RI Gandeng Pemkab Sidoarjo Wujudkan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan

KPU RI Gandeng Pemkab Sidoarjo Wujudkan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan TEKEN MoU: Penandatangan MoU Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) di Kantor Desa Bakungpringgodani Balongbendo, Selasa (12/10/2021). Foto: Kominfo Sidoarjo

Masing-masing provinsi akan diberi kesempatan kepada dua daerah kabupaten/kota untuk mendapatkan program DP3 dari RI.

"Penunjukan dua daerah kabupaten/kota yang siap, oleh RI kewenangan sepenuhnya diberikan kepada provinsi. Kota/kabupaten di Jatim yang dinilai siap untuk mendapatkan DP3 dari Pusat adalah Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya," ungkapnya.

Harapannya, kata Arief, agar masyarakat mau terlibat dan peduli pada proses penyelenggaraan pemilu daerah hingga nasional. Selain itu, kader-kader yang dipilih akan meneruskan informasi ke masyarakat. Sehingga informasinya tersebar luas yang mengakibatkan masyarakat memiliki kepedulian dan edukasi tentang pemilihan umum.

"Mereka nanti yang meneruskan informasi ke masyarakat dan terus menyebar sampai makin banyak orang mau terlibat proses penyelenggaraan Pemilu. Jadi makin banyak orang peduli dengan pemilu," pinta Arief.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk memilih kota/kabupaten adalah kesiapan pemerintah kabupaten dan kota. Kemudian dukungan dan kerja samanya. "Karena ini bukan pekerjaan yang mudah, bukan pekerjaan yang murah. Memang butuh dukungan Pemkab Sidoarjo," ungkapnya.

Ketua Sidoarjo M Iskak menegaskan, program DP3 di Sidoarjo untuk seluruh desa. Tujuannya agar saat proses pemilu, mayoritas masyarakat memiliki kedewasaan dalam berdemokrasi.

"Kader-kader yang kita rekrut, harapannya bisa menjadi penyelenggara pemilu, baik di tingkat desa, kecamatan, hingga nasional. Serta dewasa dalam berdemokrasi," tandasnya.

Dalam acara itu, Sidoarjo memberikan materi terwujud kedewasaan dalam berdemokrasi. Selain , pemateri berasal dari akademisi dan Bawaslu. Materinya seperti tata cara penyelenggaraan pemilu, bagaimana cara mencoblos, bahaya money politics, dan lain sebagainya. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO