SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa mengakui dirinya punya histori dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menjadi anggota DPR RI dari PPP saat usianya yang masih sangat muda.
Di usia yang tergolong muda itu, Khofifah dipercaya menjadi Ketua Komisi VIII. Komisi yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Semua jabatan itu ia dapat karena kesempatan yang diberikan oleh PPP.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting
"Saya waktu diajak masuk PPP oleh Pak Matori Abdul Jalil, kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI. PPP-lah yang pertamakali memberi saya kesempatan, saya dibesarkan oleh PPP," tutur Khofifah, saat menjadi pembicara di Munas Alim Ulama di Ponpes Fadhlul Fadhlan, Mijen, Kota Semarang, Senin (18/10/2021).
Ketua Umum Muslimat NU itu mengungkapkan, sejatinya ia tak pernah terputus dengan PPP. Bahkan ketika pada tahun 1998 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berdiri dan ia diajak bergabung oleh Gus Dur, Khofifah memilih menuntaskan tugasnya di PPP.
Baru pada tahun 1999, ia bergabung ke PKB setelah menyelesaikan masa tugasnya sebagai anggota Fraksi PPP DPR RI. Itu pun setelah Khofifah berpamitan kepada Ketua Umum PPP, Hamzah Haz.
Baca Juga: Bersama Khofifah Hadiri Shalawat Akbar, Mas Iin Apresiasi Dukungan Bumi Sholawat
"Sejatinya, saya tidak pernah terputus dengan PPP. Ketika Gus Dur mengajak bergabung ke PKB, saya minta izin untuk menyelesaikan tugas saya sebagai anggota DPR RI dari PPP. Itu pun, saya minta izin dulu kepada Pak Hamzah Haz, Ketua Umum PPP saat itu," kenang Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu diundang sebagai pembicara dalam Munas Alim Ulama PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan di Mijen, Kota Semarang. Khofifah menjadi pembicara penutup, setelah sebelumnya hadir Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, serta sejumlah petinggi PPP. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News