SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Hasil autopsi terhadap jenazah Agitha Chayani, remaja 14 tahun yang makamnya di Praloyo dibongkar polisi, ternyata sudah keluar. Namun, petugas mengaku tidak bisa memberitahukan ke keluarga.
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, dari hasil autopsi yang telah dilakukan tim forensik RSUD Sidoarjo bersama petugas kepolisian, tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh Aghita.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
"Hasil autopsi itu merupakan rangkaian proses penyelidikan dalam kasus ini. Kami tidak bisa memenuhi permintaan keluarga untuk memberikan hasil autopsi ke mereka. Ini untuk penyidik," kata Kusumo.
Kapolres juga menyebut bahwa pihaknya sudah menyampaikan perkembangan penyelidikan ke pelapor yang dalam hal ini adalah ibu kandung korban.
"Sudah kami sampaikan, bahwa intinya tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh korban," lanjutnya.
Baca Juga: Jenazah Perempuan Gegerkan Warga Waru, Diduga Tewas Dibunuh Anaknya
Terkait proses hukum terhadap perkara itu, Polresta Sidoarjo mengaku berjanji akan secepatnya memberikan penjelasan atau kepastian hukum.
Petugas Polresta Sidoarjo bersama tim forensik membongkar makam almarhum Aghita Cahyani (14) di TPU Delta Praloyo, 2 April 2021 lalu.
Enam bulan berlalu, bahkan sudah hampir tujuh bulan, hasil autopsi terhadap jenazah Aghita tak kunjung keluar. Keluarga pun mempertanyakannya.
Baca Juga: 5,9 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp8,25 M Dimusnahkan Bea Cukai Sidoarjo
Rolland E Potu, Tim Hukum Ayah Agitha, Kamis (21/10/2021) lalu mengaku sudah bertanya langsung ke Kasat Reskrim dan bersurat ke kapolres, tapi belum ada jawawaban. Ronald dan tim juga telah bersurat ke Kompolnas terkait hasil outopsi itu.
"Dan jika dalam dua pekan ke depan belum juga ada kepastian, kami juga bakal menempuh langkah hukum lanjutan. Akan kami rumuskan strateginya nanti," tegasnya.
Menurutnya, kejelasan atas perkara itu sangat penting bagi kliennya. "Secara materi memang tidak bisa dihitung, tapi kerugian imateri pasti ada. Ini menyangkut harkat dan martabat juga," katanya.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Amankan Pria Asal Sedati Bunuh Istrinya yang Selingkuh
Pembongkaran makam almarhum Agitha Cahyani Putri di Kompleks Pemakaman Praloyo dilakukan berdasar permintaan dari ibu almarhum yang merasa janggal dengan kematian anaknya.
Ketika itu, pembongkaran dilakukan tertutup oleh petugas kepolisian bersama petugas forensik RSUD Sidoarjo. Di atas makam dipasang tenda, kemudian dikelilingi penutup.
Usai makam dibongkar, jenazah putri suling Erlita Dewi itu diangkat dan diautopsi di lokasi. Dan setelah melalui serangkaian pemeriksaan, jenazah remaja asal Perumahan Taman Tiara Mediteran Sidoarjo itu kembali dimakamkan oleh petugas.
Baca Juga: Dihadiri Paslon Pilbup, Polresta Sidoarjo Gelar Deklarasi Damai Pilkada Serentak 2024
Saat itu, Erlita juga terlihat di lokasi. Bahkan setelah semua petugas meninggalkan area makam, ibu dari almarhum Aghita masih di sana bersama beberapa keluarganya.
Perempuan yang tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara ini ketika itu sempat bercerita bahwa dia sudah sekira tiga tahun tidak bertemu dengan putrinya. Dia bercerai dengan suaminya, dan empat anaknya diasuh oleh sang suami yang selama ini tinggal di Sidoarjo.
Saat mendapat kabar bahwa putri sulungnya meninggal dunia, dia tidak bisa langsung ke Sidoarjo. Karena tidak dapat tiket, Erlita baru bisa terbang ke Sidoarjo hari Minggu. Dia memang berpesan agar jenazah tidak dimakamkan sebelum dirinya tiba di Sidoarjo.
Baca Juga: Sie Dokkes Polresta Sidoarjo Lakukan Penyuluhan Gizi bagi Pelajar dan Masyarakat
Sebelum putrinya dimakamkan, dia sempat membuka kain kafannya. Dia mengaku melihat ada beberapa kejanggalan. Seperti ada darah di hidung jenazah anaknya, ada memar di dekat hidung sebelah kiri, serta bekas memar di pipi kiri.
Selain itu, dalam gambar yang sempat diunggahnya di media sosial, ada darah di belakang kepala putrinya. Dari situ, Erlita memutuskan melapor ke Polresta Sidoarjo.
"Saya sudah ikhlas, tapi saya ingin semuanya terungkap. Sekali lagi, saya tidak tahu apakah karena sakit atau karena apa. Saya cuma ingin mendapat kebenaran. Apa penyebab kematian anak saya,” kata Erlita saat diwawancarai ketika itu.
Baca Juga: Kanit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo Edukasikan Bahaya Seks Bebas ke SMP Katolik Untung Suropati
Berdasar laporan dari Erlita itulah polisi bergerak melakukan penyelidikan. Termasuk melakukan pembongkaran makam dan autopsi jenazah Aghita. Sayang, sudah berbulan-bulan pasca autopsi, hasilnya tak kunjung keluar. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News