TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto, membeberkan data terbaru kekeringan di wilayahnya.
Menurut dia, bencana kekeringan berpotensi terjadi pada 33 desa dan 65 dusun yang tersebar di 9 kecamatan di Tuban. Namun, setelah dilakukan asesmen jumlah itu dimungkinkan berkurang karena hujan mulai turun di berbagai wilayah belakangan ini.
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
"Setelah kita asesmen baru 5 kecamatan, 10 desa, dan 23 dusun memang kritis yang harus kita dropping air bersih," ujarnya, Senin (25/10).
Ia menuturkan, sejumlah wilayah tersebut meliputi Kecamatan Semanding, Grabagan, Kenduruan, Parengan, dan Montong. Pihaknya mengaku sudah melakukan dropping air bersih setiap hari dengan mengerahkan 4 tangki truk yang masing-masing tangki 3 kali rit.
"Kita setiap hari telah melakukan dropping air bersih ke wilayah yang mengalami krisis air bersih," tuturnya.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Amankan Belasan Anggota Gangster
Ia berujar, kekeringan yang melanda sejumlah daerah itu telah terjadi hampir setiap tahun. Sebab, lokasi desa yang berada di ketinggian membuat sumber air cepat kering saat kemarau. Sedangkan, berdasarkan data dari BMKG, bencana kekeringan di Tuban diprediksi akan berlangsung hingga akhir bulan depan.
"Rata-rata (kekeringan terjadi di) daerah yang letaknya di atas, sebab pemicunya adalah sumber mata airnya kering dan habis, seperti di Grabagan dan Desa Jadi Kecamatan Semanding. Karena PDAM sudah tidak memungkinkan. Musim penghujan diprediksi terjadi akhir November mendatang," paparnya. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News