Tak Muat Tampung Sampah Warga Sidoarjo, TPS Jabon Ditutup

Tak Muat Tampung Sampah Warga Sidoarjo, TPS Jabon Ditutup Penampakan tumpukan sampah yang meluber di TPA Jabon Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Jabon yang selalu mendapat kiriman sampah 500 ton setiap harinya diitutup mulai hari ini, Kamis (28/10). TPA itu ditutup karena sudah tidak mampu menampung sampah. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, M Bahrul Amig, mengatakan bahwa kapasitas ini sudah maksimal. Sudah tidak ada tempat lagi untuk menampung kiriman sampah di sana.

Baca Juga: Paslon SAE Serap Aspirasi Warga soal Penanganan Sampah di Sidoarjo

"Sebenarnya, kami tidak ada niatan untuk menutup TPA ini, tapi karena kondisinya sudah overload (penuh), terpaksa kami tutup untuk beberapa hari ke depan," ujarnya saat dikonfirmasi di .

Untuk mengatasi masalah sampah, ia telah menyiapkan solusi, berupa pemanfaatan sanitary landfill. Menurutnya, Bupati Sidoarjo telah berkirim surat kepada Kementerian PUPR terkait hal tersebut.

"Sambil menunggu waktu penyerahan, kita telah diizinkan untuk pemanfaatan sanitary landfill. Kami rencanakan Senin (1/11) minggu depan sudah bisa dijalankan," tuturnya.

Baca Juga: Mengaku Khilaf, Dua Pendemo Buang Sampah Minta Maaf ke Bupati dan Warga Sidoarjo

Nantinya, kata Amig, peran tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di desa dan kawasan dalam menangani persampahan bakal dioptimalkan. Oleh sebab itu, perlu dukungan semua pihak, baik dari pemerintah desa, camat, pemerintah daerah, maupun dari swasta.

"Harapannya nanti sampah tidak lagi dikirim ke TPA, tapi cukup diolah di TPST desa. Karena selama ini, mereka hanya memindahkan sampah, bukan mengolah," paparnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo telah menyiapkan inovasi untuk menjadikan sampah sebagai briket yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

Baca Juga: Demo Anarkis Petugas Kebersihan di Sidoarjo, Pengelola TPS3R: Sarat Kepentingan

"Secepatnya ini akan kita jalankan secara paralelm dan menjadikan sampah sebagai briket ini sinergi dengan penanganan sanitary landfill," kata Amig. 

Sanitary landfill adalah sistem pengelolaan dengan cara memusnahkan sampah dengan membuang dan menumpuknya di lokasi cekung, memadatkannya, dan menimbunnya dengan tanah. Dengan demikian, kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah. (cat/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO