BLITAR, BANGSAONLINE.com - Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Blitar belum memenuhi target sebanyak 70 persen hingga akhir Oktober 2021. Namun, data dinas kesehatan setempat hingga 31 Oktober capaian vaksinasi baru mencapai 62,7 persen.
Target 70 persen vaksinasi Covid-19 itu seperti diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Izul Mahrom. Kata dia, target 70 persen harus segera dicapai agar cepat terbentuk herd immunity. "Harapan kami, target vaksinasi segera tercapai," ujar Izul, Minggu (31/10/2021).
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Dengan kondisi itu, Bupati Blitar Rini Syarifah meminta lintas sektor segera mempercepat capaian vaksinasi. Utamanya di kecamatan-kecamatan yang capaian vaksinasinya masih rendah seperti Nglegok, Ponggok, dan Sanankulon.
Ia mendorong kepada camat atau muspika di masing-masing wilayah agar bergerak cepat merespons hal tersebut. Di sisi lain, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menyukseskan program vaksinasi. "Jika semua lapisan ikut andil, maka capaian vaksinasi di Kabupaten Blitar meningkat," ujar Rini.
Bupati yang akrab disapa Mak Rini itu juga berpesan kepada masyarakat supaya selalu patuh terhadap anjuran pemerintah, terlebih mengenai penerapan protokol kesehatan (prokes) di segala aktivitas. Di antaranya memakai masker secara benar, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Data Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, berdasarkan data NIK penduduk usia 12 tahun yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 603.394 orang atau 62,7 persen.
"Ini berdasarkan NIK warga Kabupaten Blitar yang sudah divaksin. Mereka ada yang melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan di Kabupaten Blitar, ada pula yang vaksinnya di luar Kabupaten Blitar," ujar Juru Bicara Plt Satgas Covid-19, Eko Wahyudi.
Kabupaten Blitar memang mengalami beberapa kendala dalam mencapai target vaksinasi Covid-19. Di antaranya masih kurangnya pengetahuan masyarakat soal vaksin. Sehingga, banyak warga yang akhirnya pilih-pilih jenis vaksin.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Kebanyakan masyarakat memilih jenis vaksin Sinovac dan tidak mau divaksin menggunakan AstraZeneca dengan alasan takut terkena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Padahal, stok vaksin Sinovac tidak selalu ada.
"Untuk itu memang perlu edukasi agar masyarakat tidak terpaku pada satu merek vaksin," tambahnya.
Selain itu, luas wilayah Kabupaten Blitar juga menjadi kendala lain belum tercapainya target vaksinasi. Banyak masyarakat enggan datang ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk mendapatkan vaksinasi karena tak mau antre serta jarak jauh yang harus ditempuh. (tri/ian)
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News