Razia Pelajar, Polres Malang Kota Hanya Dapat 8 Siswa sedang Bolos

Razia Pelajar, Polres Malang Kota Hanya Dapat 8 Siswa sedang Bolos Siswa yang tertangkap basah saat nyangkruk di warung kopi. foto: Robert/BangsaOnline.com

MALANG (BangsaOnline) - Razia operasi Bina Kusuma yang digelar Polres Malang Kota bersama Dinas Pendidikan Kota Malang, BNN dan Satpol PP Pemerintah Kota Malang berhasil menjaring delapan siswa bolos sekolah. Empat siswa terjaring saat nongkrong di warung kopi sekitar Vellodrom Sawojajar, sedangkan yang empat siswa lainnya terjaring saat mereka nongkrong diwarung kopi sekitar GOR Ken Arok Kedungkandang.

Kanit Bin Polmas Polres Malang Kota, Ipda Lilik Isti menjelaskan, Operasi Bina Kusuma ini, adalah bertujuan untuk menciptakan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Malang. Sasaran Operasi Bina Kusuma, selain gepeng, juga anak jalanan (punk), kenakalan remaja (siswa bolos sekolah), korban KDRT, pengguna narkoba serta gangguan Kamtibmas lainnya.

Baca Juga: Nongkrong Saat Jam Sekolah, 12 Pelajar SMA di Kota Mojokerto Terjaring Razia Satpol PP

"Operasi Bina Kusuma, digelar hari ini dan berhasil menjaring delapan siswa yang pada saat pelajaran, namun mereka malah nongkrong di warung kopi," terangnya saat dikonfirmasi, Senin (23/3).

Lebih lanjut, Ipda Lilik mengatakan razia operasi bina kusuma juga bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada siswa-siswa sekolah yang bolos.

"Razia di vellodrom dapat empat siswa SMK yang berasal dari Kabupaten Malang dan razia di GOR Ken Arok dapat empat siswa, yang sedang nongkrong dan ngopi, alasannya istirahat namun melebihi jam. Ada juga yang alasanya sudah pulang," ujarnya.

Baca Juga: Petugas Temukan Video Bokep di HP Pelajar, MUI Probolinggo Prihatin

Dia menambahkan, petugas gabungan kemudian melakukan kroscek di sekolah masing-masing siswa. Alangkah kagetnya, ternyata di masing-masing sekolah pelajaran masih berlangsung. "Dari delapan siswa yang berhasil dijaring berasal dari tiga SMK yang ada di Kota Malang dan satu SMK Kabupaten Malang." Imbuhnya.

Akhirnya para siswa tersebut kemudian diserahkan ke Diknas Kota Malang untuk dipanggilkan kepala sekolah masing-masing siswa. Tujuannya untuk memberikan efek jera supaya siswa itu tidak mengulanginya kembali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO