KWG-DPRD Gresik Gelar Dialog Terbatas Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Tengah Pandemi

KWG-DPRD Gresik Gelar Dialog Terbatas Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Tengah Pandemi Ketua KWG M Syuhud Almanfaluty.

Kondisi serupa juga terjadi di sektor sarana pendidikan. Jumlah sarana pendidikan yang belum naik grade kategori layak masih cukup banyak, meski tren jumlahnya setiap tahun terus berkurang kerena dilakukan perbaikan secara bertahap mengikuti ritme kekuatan fiskal pembiayaan.

Dispendik Kabupaten Gresik sendiri tahun ini mengerjakan sejumlah kegiatan fisik, baik dari dana pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Insentif Daerah (DID).

Untuk rehab SDN dan SMPN tahun ini ada kucuran anggaran sekitar Rp 20 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk rehab 17 titik atau paket sekolah.

Sama halnya penanganan Kali Lamong, pemerintah di tahun 2021 alokasikan anggaran Rp 23 miliar untuk pengadaan lahan pembangunan tanggul Kali Lamong. Sementara pembangunan tanggul dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Solo (BBWS) dengan porsi anggaran Rp 98 miliar.

Sementara untuk pemeliharaan rutin anak Kali Lamong tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik mengalokasikan anggaran Rp 3 miliar untuk pengerukan.

"Masyarakat sangat menanti-nantikan infrastruktur tersebut bisa dilakukan perbaikan, sehingga masyarakat bisa nyaman dalam beraktivitas. Nyaman lakukan aktivitas perekonomian, anak-anak pelajar bisa nyaman dalam proses belajar mengajar, dan masyarakat di wilayah Gresik selatan bisa cepat terlepas dari belenggu banjir luapan Kali Lamong yang terjadi setiap tahun musim hujan, " bebernya.

Selain itu, diharapkan pembangunan infrastruktur di tengah situasi pandemi bisa berdampak terhadap perekonomian lokal. "Sehingga, bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan menggeliatkan roda perekonomian di desa," tuturnya.

"Dengan adanya perbaikan JPD di desa A, maka bisa menciptakan pekerjaan bagi pengangguran di desa tersebut. Aktivitas tersebut juga bisa menggeliatkan roda perekonomian masyarakat seperti toko pracangan, warung klontong (kopi), dan lainnya bisa jalan (ada pembeli) imbas dari perbaikan sarana infrastruktur. Ini juga bagian dari ekosistem kebangkitan ekonomi yang diharapkan Presiden RI Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi di era pandemi," katanya.

Ia berharap, dialog tersebut juga bisa menjadi pelecut masyarakat, stakeholder, perusahaan, dan lainnya untuk bisa berkolaborasi, bersinergi, bergotong royong, bahu membahu dengan pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur.

"Insya Allah dengan komitnen sama, niat sama dan bekerja sama untuk perbaikan Gresik, apa yang diharapkan masyarakat bisa cepat terwujud," pungkasnya. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO