10 Ribu Mahasiswa Indonesia Kuliah di Mesir, Gubernur Khofifah Terima Kunjungan Dubes Mesir

10 Ribu Mahasiswa Indonesia Kuliah di Mesir, Gubernur Khofifah Terima Kunjungan Dubes Mesir Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Indonesia HE. Mr. Ashraf Mohamed Moguib Sultan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (19/11) malam. Foto: Humas Pemprov Jatim

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar untuk Indonesia HE. Mr. Ashraf Mohamed Moguib Sultan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (19/11) malam.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari Dubes ke sejumlah Pesantren Salaf di wilayah Jawa Timur selama tiga hari. Terakhir, Dubes khusus berkunjung ke Gedung Negara Grahadi guna bertemu Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

dan Indonesia, utamanya Jawa Timur, disebut Gubernur memiliki kesamaan. Bahkan kedekatan spiritual. Sama-sama sebagai wilayah dengan masyarakat mayoritas beragama Islam, kedekatan dan Jatim sendiri tak bisa diragukan. Selama ini sangat banyak mahasiswa Indonesia, khususnya Jawa Timur yang kuliah di terutama di Universiras Al Azhar.

Memang, di Kairo, tak pernah absen dari daftar favorit mahasiswa asal Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah.

pun menyampaikan apresiasinya atas banyaknya santri Jatim yang bisa menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Kami menyampaikan terima kasih mengingat ada banyak lagi santri Jatim yang bisa berkuliah di Universitas Al-Azhar. Hal positif ini sangat dibutuhkan bagi pembangunan kualitas SDM di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya," ucapnya.

Menurut dia, Pemprov Jatim memfasilitasi mahasiswa Indonesia dengan program beasiswa khusus ke universitas tersohor tersebut. Salah satunya, melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD), Pemprov Jawa Timur memberikan bantuan beasiswa kepada kepada 30 mahasiswa berprestasi untuk dikirim ke Universitas Al-Azhar Kairo. Mereka adalah lulusan Pendidikan Diniyah Formal ‘Ulya, Satuan Pendidikan Mu’adalah ‘Ulya, dan Madrasah Aliyah pesantren di Jawa Timur.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

"Kita kebetulan sudah mendapatkan kuota dari Al-Azhar untuk mengirim mahasiswa dengan beasiswa Pemprov sebagai pengganti beasiswa guru madin. Kami berharap ini bisa melahirkan generasi ulama yang dalam ilmu agamanya dengan pemikiran moderat dan penuh toleransi," ungkap .

menambahkan, di antara beasiswa yang diberikan Pemprov Jatim adalah beasiswa Guru Madin untuk S1 yang akan menjalani perkuliahan tahun ini.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

turut menekankan, kedatangan Dubes ke Jawa Timur, utamanya ke beberapa Ponpes Salaf adalah untuk memberikan pertimbangan standardisasi dari Al-Azhar bagi pesantren-pesantren yang ada di Jawa Timur.

Hal ini karena standar ijazah yang ada di Indonesia dan cukup berbeda, sehingga menjadi kendala tersendiri dalam proses seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa yang berasal dari pesantren salaf ini.

"Al-Azhar memiliki standar ijazah tertentu. Dan karenanya, sering kali ijazah dari pesantren di sini tidak mudah diterima di sana. Pak Dubes tiga hari ini berkesempatan meninjau langsung pesantren-pesantren Salaf di Jatim, dengan harapan alumni pesantren itu bisa mendapatkan standar ijazah yang bisa masuk ke Al-Azhar," jelasnya.

Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil

Sementara Dubes Ashraf Mohamed menyatakan bahwa kerja sama Indonesia dan telah terjalin sejak lama dan masih terus berjalan sampai saat ini. Sebagai buktinya, komunitas pelajar Indonesia di menjadi komunitas pelajar terbesar dibandingkan komunitas dari negara-negara lain.

Ia menyebut ada sekitar 10 ribu pelajar Indonesia yang belajar di sekarang. Ia juga menjelaskan jika memiliki program kerja sama pendidikan dengan Indonesia melalui beasiswa di Kairo.

"Kami sangat bangga dengan Indonesia dan tiadanya perbedaan antara kedua negara ini. Kami merasa bahwa hubungan yang telah terjalin lama ini akan makin erat dalam berbagai sektor. Terima kasih Ibu Gubernur yang selalu memberikan support-nya," ungkapnya.

Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan

Selain membahas kerja sama di sektor pendidikan, dalam kesempatan tersebut, turut dibahas pula peluang kerja sama di sektor pertanian. Gubernur mengungkap bahwa di tengah mengembangkan 14 kota baru, yang mana memerlukan kelengkapan tanaman utamanya tanaman hias.

Untuk itu, dirinya menyebut ini sebagai peluang besar bagi Jawa Timur utamanya Kota Batu, mengenalkan produk unggulan mereka, yaitu tanaman hias.

"Insyaallah minggu depan, Wali Kota Batu bersama Menteri Pertanian RI akan melawat ke , dalam rangka memperkenalkan macam tanaman, khususnya tanaman hias," ungkapnya.

Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura

Bukan tanpa alasan, pengenalan ini berlatar belakang keserupaan kebutuhan tanaman hias bagi 14 Kota Baru, yang sebelumnya selalu diimpor dari India.

"Semoga kerja sama dengan seluruh elemen di Jatim bisa ditumbuhkembangkan. Para alumni dan ulama pun, sektor pendidikan dan pertanian, semoga bisa memberikan penguatan kembali pada penduduk Jawa Timur," harapnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO