Sementara itu, Auna mengatakan bahwa kegemarannya dalam melakukan wushu dimulai sejak kelas 2 SD. Putri ketiga dari Nuri Latifah tersebut terinspirasi oleh kakak kandungnya untuk berlatih wushu di Sasana Yasanis.
“Iya, sudah dari kelas 2 SD mulai latihan wushu. Memilih wushu karena terinspirasi dari kakakku. Alhamdulillah saya sudah mengikuti 5 kejuaraan wushu internasional,” kata atlet yang berusia 12 tahun sembari memaparkan terkait latihan rutinnya setiap hari.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung, menilai Auna merupakan bibit unggul Atlet Wushu Jatim. Pihaknya, kata Erlangga, bakal menyelerasakan prestasi tiga sektor dan subsektor ini, sehingga bisa menjadi bibit unggul ke depan.
“Jadi Auna mampu mengalahkan atlet lainnya dari 61 negara. Sangat ketat persaingannya banyak didominasi atlet dari China. Dan terima kasih Bu Gubernur yang telah memberikan atensi kepada para atlet yang dibutuhkan, hingga disapa dengan hati sungguh luar biasa,” urai Erlangga.
Auna merupakan siswi Kelas VII SMP Khadijah Surabaya yang berhasil menduduki peringkat pertama kategori tangan kosong dalam kejuaraan yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari 61 negara. Dengan perolehan nilainya mencapai 8.843. Sementara kategori dengan pakai golok mendapatkan medali perak. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News