MOJOKERTO (BangsaOnline) - Potensi kemacetan dan tingginya aktivitas lalu lintas di beberapa ruas jalan di Kota Mojokerto jadi atensi Komisi II DPRD setempat. Komisi yang membidangi sektor pembangunan ini bahkan memandang perlunya pembuatan dua jalur di sejumlah ruas jalan tertentu.
Ruas yang jadi prioritas penambahan dua jalur itu yakni Jalan Semeru dan Jalan Teratai. Sementara Jalan Raya Kedundung dinilai hanya cukup dilebarkan menjadi 9 meter. Jalan yang sarat aktivitas pada jam-jam sibuk ini saat ini hanya memiliki lebar sekitar 5 meter saja.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
"Kita melihat potensi arus lalu lintas di Jalan Semeru dan Jalan Teratai makin hari makin padat. Apalagi pada jam-jam sibuk berangkat sekolah dan pulang kerja. Potensi ini yang belum ditangkap pemkot, dan wajib dilebarkan dan dipecah menjadi dua lajur," ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja, Kamis (26/3).
Politisi Gerindra ini memaparkan, penambahan jalur ini berbanding lurus dengan Jalan Benteng Pancasila. "Jalan Semeru masih satu lajur dengan Jalan Benteng Pancasila yang sudah menjadi dua lajur. Jadi bisa langsung dibuat lajur yang sama," cetusnya.
Soal anggaran, Edwin meminta Pemkot tidak apriori. Sebab, kata ia, anggaran daerah memiliki ruang yang cukup lebar ketersediaannya.
"Soal uang tidak ada masalah karena pemkot punya uang. Tinggal diprogramkan saja," tandasnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Secara teknis, proyek ini bisa dilakukan bertahap mulai dari pembebasan lahan. Perkara adanya pemukiman disisi utara jalan ini, Edwin mengatakan itu bisa dibebaskan. Sebab jika tidak, lanjutnya, pembebasannya akan rumit.
Menurutnya, untuk membuka ruang perekonomian di daerah ini bisa dilakukan secara ekstrem. Dalam pandangannya, perluasan ruas jalan ini membuka nadi perekomian kota yang cenderung stagnan.
Khusus Jalan Raya Kedundung, Edwin berpikiran hanya butuh one way. Walau demikian, ia mengatakan jalan itu harus dilebarkan masing 5 meter pada kedua sisinya. Tentunya, harus ditunjang dan terintegrasi dengan drainase yang mumpuni berikut trotoar yang bisa digunakan kalangan difable.
Ditemui terpisah, Walikota Mojokerto Masud Yunus mengaku sangat mendukung wacana tersebut. "Bagus sekali itu. Dan tentunya hal itu bisa dilaksanakan karena membawa dampak yang signifikan untuk pertumbuhan perekonomian di kota ini," tandasnya.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Soal implementasinya, Walikota mengatakan akan membicarakan masalah ini dengan jajarannya. "Masih harus kita bicarakan lagi dengan Satker terkait, dan kita mendukung selama positif," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa untuk itu ia akan melaksanakan program pembangunan secara terintegrasi dan manfaatnya bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News