PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang melanda wilayah Bangil, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/12) lalu, menyebabkan plengsengan Sungai Masangan ambles karena tergerus aliran air. Panjang plengsengan yang rusak kurang lebih 100 meter.
Rusaknya tanggul sungai tersebut memang setiap tahun terjadi, sehingga warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai dibuat was-was. Mereka khawatir, dampak kerusakan plengsengan tersebut merembet ke bangunan rumah. Sebab, plengsengan Sungai Masangan yang ambles berhimpitan dengan rumah warga.
Baca Juga: Unggul 3-0, Persekabpas Menang Walkover dari Persipani
Kepala Desa Masangan, Supaat, mengungkapkan plengsengan Sungai Masangan sebelumnya sudah mengalami kerusakan lantaran tergerus oleh air hujan. Namun, saat ini kondisinya semakin parah.
"Hujan deras yang melanda membuat volume air Sungai Masangan semakin tinggi. Arus pun semakin deras. Akhirnya, menghantam plengsengan dan membuat plengsengan ambrol. Sebelumnya memang sudah rusak. Karena dampak hujan, air sungai meninggi dan arus menjadi deras. Akibatnya, plengsengan semakin rusak,” ungkap Supaat.
Hal itu membuat warga khawatir. Sebab, plengsengan yang ambrol berdekatan dengan permukiman warga. Mereka khawatir, ketika hujan, air meluap, dan menghantam rumah warga.
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
“Masyarakat was-was, karena air sungai rentan meluap dan mengancam pemukiman. Banjir dan merusakkan rumah warga,” imbuhnya.
Pemerintah Desa Masangan sendiri sudah melakukan upaya pencegahan kedaruratan berupa pemasangan sandbag serta sesek bambu. Namun, hal itu tak cukup. Perlu penanganan permanen agar kerusakan tak terulang tiap tahun.
“Kami sudah adukan ke BPBD Kabupaten Pasuruan juga BBWS Brantas. Harapan kami ada penanganan,” tandas dia.
Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Buka Layanan Dapur Umum untuk Masyarakat Terdampak Banjir
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pasuruan, Dulbari, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan asesmen terkait ambrolnya plengsengan Sungai Masangan. Tidak hanya oleh BPBD Kabupaten Pasuruan, tetapi juga tim teknis. Hal tersebut untuk mengukur kerusakan yang terjadi. Sehingga, rencana perbaikan bisa dijalankan.
“Kita sudah survei ke lokasi bersama Tim Dinas Sumber Daya Air dan TR. Saat ini masih perhitungan besaran anggaran yang dibutuhkan,” pungkas dia saat mendampingi Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris. (bib/par)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News