JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim penghujan, ancaman virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti mulai menjadi ancaman. Saat ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang mulai kedatangan sejumlah pasien.
Salah satunya yakni Dinda (15), seorang siswa SMP di Kecamatan Diwek. Dirinya kini tengah menjalani perawatan di ruang Srikandi RSUD Jombang akibat serangan DBD.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
"Anak saya Ini terkena DBD, badannya lemas, panasnya tinggi. Sudah menjalani perawatan ini 4 hari," tutur orang tua Dinda, Sulastri (55), saat ditemui wartawan, Jum'at (17/12/21).
"Saat ini kondisinya sudah mulai membaik," imbuh Sulastri.
Sementara, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, menyebut pasien DBD mulai masuk sejak bulan Oktober lalu. Hingga kini, masih ada 5 pasien DBD yang sedang menjalani perawatan.
Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem, Bupati Kediri Minta Camat Monitoring Wilayah
"Kasus yang kita rawat dalam sehari sekitar 4-5 orang, baik itu di ICU Central maupun di ruang HCU. Dan, Alhamdulillah semuanya bisa kita tangani dengan baik," terang dia.
Dijelaskan, ada peningkatan kasus DBD sejak bulan Oktober lalu. Namun kenaikan kasus tersebut tidak signifikan.
"Kenaikan ini terjadi sejak awal Oktober. Tapi kenaikanya flat, saat ini hanya 5 pasien," tegas Pudji.
Baca Juga: Maraknya Pohon Tumbang di Kota Batu Jadi Atensi Serius DPRD Setempat
Disampaikan Pudji, pencegahan DBD harus mulai dilakukan seluruh masyarakat. Itu agar tidak menimbulkan endemi DBD di kota santri.
"Kita tetap menginginkan masyarakat bahwa DBD masih ada dan mengancam jiwa anak-anak hingga dewasa. Yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan PSN (Penutupan Sarang Nyamuk), itu insyaallah bisa mencegah. Karena penularan DBD melalui nyamuk Aedes Aegypti," pungkas dia. (aan/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News