Ratusan Kelompok Usaha Mikro di Kota Mojokerto Sasar Pasar Digital

Ratusan Kelompok Usaha Mikro di Kota Mojokerto Sasar Pasar Digital Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat didampingi Kepala SKPD dan Camat Magersari, Modjari, ketika menyerahkan bantuan sarana-prasarana ke kelompok Inkubasi Wirausaha. Foto: YUDI EKO PURNOMO/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 121 kelompok Inkubasi Wirausaha (IW) , Kota Mojokerto, mulai go publik. Kelompok ekonomi mikro berbasis masyarakat kurang mampu dan pengangguran itu sukses menjaring pasar melalui media digital (marketplace). 

Mereka juga mendapatkan fasilitas memasarkan produknya di outlet Usaha Mikro Kecil Menengah () di Sunrise Mall setelah adanya pembicaraan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Kelompok usaha masyarakat di yang telah bangkit seperti kerajinan bordir, pembuatan kue, tas goni, sulam pita, perikanan dan frozen food, batik, warung kopi, dan sablon yang bahkan bersiap mendirikan kelompok koperasi pada 2022.

"Mereka yang bangkit akan ditindaklanjuti dengan pembentukan koperasi anggota tahun depan. Mereka akan diberikan bantuan modal kelompok koperasi. Koperasi nanti yang memutarkan keuangan anggotanya," kata Camat Magersari, Modjari, Selasa (21/12).

Ia menuturkan, ratusan kelompok di enam kelurahan pada wilayahnya menerima bantuan pembinaan sebesar Rp1,3 miliar dari Pemkot Mojokerto untuk tahun ini. Bantuan dana kelurahan (DK) tersebut digelontorkan untuk membantu mencukupi kebutuhan sarana prasarana (sarpras) usaha kelompok IW yang diprioritaskan bagi penduduk terdampak pandemi Covid-19, dan setiap kelompok menerima bantuan pembelian sarpras paling kecil sebesar Rp8,5 juta dan terbesar sampai Rp20 juta. 

"Setiap kelompok menerima anggaran pembinaan bervariasi, tergantung kelompoknya. Yang terbesar itu Rp20 juta untuk pembelian freezer bagi kelompok usaha Frozen Food," tuturnya.

Dalam program ini, kata Modjari, kecamatan ditunjuk sebagai koordinator pelaksana kegiatan untuk percepatan penyerapan anggaran program IW dan kelompok usaha bersama, serta memberi motivasi kepada masyarakat untuk mengikuti program tersebut.

"Kecamatan akan menjadi koordinator monitoring jika mereka dilepas. Diharapkan program ini mengangkat perekonomian masyarakat, " kata Modjari.

Pemkot Mojokerto memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19. Mereka didorong untuk membentuk kelompok usaha IW yang terdiri dari 5 orang (minimal) setiap kelompok.

Mereka yang tidak mempunyai kemampuan usaha didampingi pendamping dari dinas teknis dengan tujuan untuk untuk penguatan ekonomi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi pendapatan keluarga. Tahun depan program ini akan kembali digulirkan, sehingga pihak kecamatan sedang mendata bertumbuhnya kelompok usaha baru. (yep/mar) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastikan Harga Stabil Jelang Idul Adha, Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar Hewan dan Bahan Pangan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO