GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik terus mendorong manajemen Perusahan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta agar berani menaikkan tarif harga jual air ke pelanggan, khususnya pelanggan rumah tangga. Pasalnya, cara itu dinilai salah satu solusi paling tepat untuk menekan kerugian.
"Ya, manajemen Perumda harus berani naikkan tarif harga jual jika ingin menekan kerugian atau dapat untung. Tentu konsekuensinya layanan harus diperbaiki," kata Anggota Komisi II DPRD Gresik, Faqih Usman, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (5/1).
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Menurut dia, harga air Perumda Giri Tirta yang dijual ke pelanggan rumah tangga sudah merugi bertahun-tahun. Sebab, harga produksi dan harga jual tak sebanding.
"Saya contohkan tarif yang berlaku sekarang. Harga produksi sekitar Rp6.000 per meter kubik, sementara harga jual ke pelanggan rumah tangga cuma Rp1.600 per meter kubik. Jadi tidak menutup harga jual dengan harga produksi, makanya rugi," tuturnya.
Ia mengatakan, kenaikan tarif jual air Perumda Giri Tirta itu juga akan seiring dengan ketentuan yang digariskan oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. Mengacu pada keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/775/KPTS/013/2021 tanggal 15 November 2021, tarif batas atas dan batas bawah Perumda Giri Tirta adalah, Rp17.188 per meter kubik untuk batas atas, sementara batas bawah Rp8.074 per meter kubik.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
"Kalau mengacu tarif tersebut, harga jual ke pelanggan dibuat rata-rata Rp6.500 per meter kubik, sudah untung besar Perumda," kata Faqih.
Berikut rata-rata harga penjualan air dan beban biaya Perumda Giri Tirta sejak tahun 2017-2021 berdasarkan data yang dihimpun BANGSAONLINE.com:
1. Bulan Januari-Desember 2017
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
a. Air terjual sebanyak: 25.601.571 meter kubik
b. Pendapatan: Rp110.521.363.165,00.
c. Total beban operasional: Rp117.104.241.329,00.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
d. Rata-rata harga air permeter kubik terjual: Rp4.317,00.
e. Rata-rata beban permeter kubik terjual: Rp4.574,00.
f. Full cost recovery (FCR): Rp94,38.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung
2. Bulan Januari-Desember 2018
a. Air terjual sebanyak : 26.399.270 meter kubik
b. Pendapatan: Rp147.437.519.916,00.
Baca Juga: Pesangon Belum Diberikan Sepenuhnya, Komisi IV DPRD Gresik Mediasi 23 Pensiunan PT Swadaya Graha
c. Total beban operasional: Rp 139.073.510.099,00.
d. Rata-rata harga air permeter kubik terjual: Rp5.585,00.
e. Rata-rata beban permeter kubik terjual: Rp5.268,00.
Baca Juga: Ketua Fraksi PDIP DPRD Gresik Sosialisasikan Perda Bantuan Hukum
f. Full cost recovery (FCR): Rp106,01.
3. Bulan Januari-Desember 2019
a. Air terjual sebanyak: 26.057.310 meter kubik
Baca Juga: Pastikan Layanan Publik Berjalan Baik, Komisi IV DPRD Gresik Turun ke OPD Mitra
b. Pendapatan: Rp148.129.794.640,00.
c. Total beban operasional: Rp 146.898.610.462,00.
d. Rata-rata harga air permeter kubik terjual: Rp5.685,00.
e. Rata-rata beban permeter kubik terjual: Rp5.638,00.
f. Full cost recovery (FCR): Rp100,84.
4. Bulan Januari-Desember 2020
a. Air terjual sebanyak: 27.393.957 meter kubik
b. Pendapatan: Rp156.626.913.144,00.
c. Total beban operasional: Rp167.641.622.525,00.
d. Rata-rata harga air permeter kubik terjual: Rp5.718,00.
e. Rata-rata beban permeter kubik terjual: Rp6.120,00.
f. Full cost recovery (FCR): Rp93,43.
5. Bulan Januari-November 2021
a. Air terjual sebanyak: 26.088.215 meter kubik
b. Pendapatan: Rp153.277.187.622,00.
c. Total beban operasional: Rp182.291.872.597,00.
d. Rata-rata harga air permeter kubik terjual: Rp5.875,00.
e. Rata-rata beban permeter kubik terjual: Rp6.986,00.
f. Full cost recovery (FCR): Rp84,08.
(hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News