Minta Penjelasan Soal Perubahan Menjadi SMAN 1 Taruna Madani, Komisi IV Kunjungi SMAN 1 Bangil

Minta Penjelasan Soal Perubahan Menjadi SMAN 1 Taruna Madani, Komisi IV Kunjungi SMAN 1 Bangil Suasana rapat di DPRD Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan bersama pimpinan melakukan inspeksi ke , Rabu (5/1). Kedatangan mereka untuk meminta penjelasan dari pihak sekolah terkait rencana perubahan nama menjadi .

Kunjungan itu juga dilakukan untuk menjawab keluhan warga setempat soal transformasi yang dinilai berdampak pada berkurangnya kesempatan anak-anak sekitar untuk sekolah di sana. Sejumlah wali murid mengkhawatirkan hal itu. Karena, kuota penerimaan dapat berkurang.

Baca Juga: Perombakan AKD DPRD Kabupaten Pasuruan Dianggap Arogansi Kekuasaan, LSM Gabungan akan Gelar Aksi

Hasil inspeksi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Rusdi Sutejo, mengatakan perubahan tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Harapannya, anak-anak didik berkualitas dengan daya saing tinggi bakal terlahir dari .

Menurut Rusdi, timbulnya protes dari warga karena mereka belum mendapat sosialisasi terkait program tersebut. "Tidak heran bila mereka melakukan protes, karena khawatir anak mereka tidak bisa mengenyam pedidikan yang sesuai," ungkapnya.

"Tiap hari kami menerima keluhan dari masyarakat soal mahalnya biaya pendidikan. Kalau ini (perubahan menjadi SMAN 1 Taruna Mandani) nasib anak-anak bangil mau sekolah di mana? Karena kuotanya 432 dikurangi hampir separuh," tuturnya, Rabu (5/1).

Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Mendadak Rombak AKD, Muchlis: Catatan Buruk Sepanjang Sejarah

Senada, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Abdul Rouf, menilai pihaknya mendukung program tersebut untuk menciptakan anak didik yang berkualitas. Namun, ia berharap kekhawatiran masyarakat, khususnya orang tua murid di wilayah Kecamatan Bangil, juga diperhatikan.

"Taruna Madani tetap jalan, tapi kuota penerimaan siswa baru tidak dikurangi terlalu banyak karena PPDB menggunakan sistem zonasi," kata Rouf.

Sebagai alternatif, ia mengusulkan agar calon peserta didik yang tidak bisa masuk reguler saat PPBD di , bisa mendaftar di MAN Bangil. Syaratnya, tentu MAN Bangil perlu menambah ruang belajar.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Hendak Rombak AKD Mendadak, Lujeng Pusaka Lihat Adanya Politik Dagang Sapi

"Ini harus dikomunikasikan ke Kemenag yang membawahi MAN Bangil," ucapnya.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Pasuruan, Indah Yudiani, mengatakan bahwa terdapat 3 kurikulum yang disiapkan untuk . Yakni, bela negara, psikologi yang dilakukan secara berangsur-angsur, dan kegiatan tambahan keagamaan dari Pondok Pesantren Dalwa.

“Untuk sarana fisik masih menggunakan di SMAN 1, juga ada rencana penambahan bangunan untuk asrama yang akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan," kata Indah. (*/bib/par/mar)

Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO