Pemkab Ngawi Tindak Lanjuti Keluhan Warga Terkait Asap Tebal Akibat Produksi Arang Batok Kelapa

Pemkab Ngawi Tindak Lanjuti Keluhan Warga Terkait Asap Tebal Akibat Produksi Arang Batok Kelapa DLH Ngawi bersama Satpol PP dan Polsek setempat melakukan sidak ke perusahaan CV. Sumber Arang Makmur, pemroduksi Arang Batok Kelapa, Selasa (24/10/2023).

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Adanya keluhan warga Desa Gayung, Kecamatan Gerih terkait polusi udara akibat asap pembakaran pabrik pembuatan arang berbahan baku batok kelapa, akhirnya didatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Satpol PP .

Diketahui, beberapa waktu yang lalu, di Desa Gayung dihebohkan dengan adanya asap tebal akibat pembuatan arang dari batok kelapa oleh CV Sumber Arang Makmur. Perusahaan tersebut, telah memproduksi arang batok kelapa selama lima tahun yang lalu.

Dari informasi yang berhasil dihimpun BANGSAONLINE.com, perusahaan produksi arang batok kelapa tersebut produksi awalnya berada di belakang rumah pemiliknya, Heri Siswanto.

Kemudian, tahun 2019 tempat tersebut didemo warga sekitar akibat asap dari proses pembakaran yang menyebar di lingkungan.

Setelah didemo, lokasi pembuatan arang batok kelapa di pindahkan ke area persawahan yang disewa dari warga sekitar.

Lalu, akibat dari pembakaran di lokasi tersebut, Pemkab pun turut turun ke lapangan untuk melakukan penindakan.

Selain itu, Ketua DPRD , Heru Kusnindar juga berkomentar usai melihat asap tebal yang membuat polusi di Desa Gayung.

"Kalau melihat asap ini sampai ke bawah berarti pabrik itu tidak ada cerobong asapnya. Apalagi itu sudah berjalan tahunan, di republik ini semua harus ada ijinnya dan aturan yang ada," jelas Heru Kusnindar, Selasa (24/10/2023).

Akhirnya, petugas dari DLH , Satpol PP dan Polsek Gerih mendatangi pabrik tersebut. Rombongan tersebut, diterima langsung oleh pemiliknya.

Menurut Yani Sulistyowati, Kabid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (DLH) , untuk badan usaha pabrik tersebut sudah berijin namun untuk pemenuhan persyaratan yang belum ada. Termasuk AMDAL, uji emisi yang harus dilengkapi.

"Untuk badan usahanya sudah berijin dengan nama CV.Sumber Arang Makmur. Namun persyaratan yang harus dilampirkan belum ada termasuk AMDAL, uji emisi dan IMB," terang Yani Sulistyowati.

Dari sidak ke lokasi pembuatan arang tersebut, DLH akan membuat kajian dan melaporkan ke Bupati . Sedangkan untuk sanksi yang diterima oleh CV Sumber Arang Makmur, lanjut Yani, adalah hak dari bupati.

Disana, Yani menjelaskan, pihaknya hanya sebatas menyampaikan laporan dari keluhan warga akibat asap tersebut.

"Setelah kita ke lokasi ini akan ditindak lanjuti dengan kajian dan selanjutnya kita laporkan ke bupati. Untuk pemberian sanksi tunggu dari bupati," tegasnya.

Namun, pemilik perusahaan Heri Siswanto mengelak adanya keluhan warga terkait asap tebal akibat pembakaran pembuatan arang batok kelapa.

Menurutnya, asap tersebut terjadi akibat beberapa waktu lalu pohon bambu terbakar.

Selain itu, Hari mengaku, lokasi usaha tersebut milik sendiri dan pihaknya juga telah memberikan kompensasi kepada masyarakat sekitar setiap tahunnya.

"Kalau keluhan warga tidak ada. Untuk asap kemarin itu akibat pohon bambu yang terbakar. Saya setiap tahun selalu memberikan kompensasi pada warga sekitar," tutur Heri Siswanto.(nal/sis)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO