Diikuti Ratusan Masyarakat, Gus Farhat Pimpin Deklarasi Menangkan Kotak Kosong Pilkada Gresik 2024

Diikuti Ratusan Masyarakat, Gus Farhat Pimpin Deklarasi Menangkan Kotak Kosong Pilkada Gresik 2024 Masyarakat pro bumbung kosong dalam Pilkada Gresik 2024 saat menggelar deklarasi. FOTO: ist.

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Ratusan masyarakat Gresik menggelar deklarasi relawan pendukung kotak kosong jelang 2024 di salah satu kafe kecamatan Bungah Sabtu (14/9/2024), malam.

Mereka prihatin dengan parpol di Gresik yang hanya mengusung Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif sebagai calon tunggal.

Deklarasi ini dihadiri sejumlah perwakilan elemen masyarakat dari beberapa kecamatan.

Antara lain, Mega Bagus Saputra dari kecamatan Kebomas yang juga sekretaris PAC PDIP Kebomas. Kemudian Memet dan Iman dari kecamatan Panceng, Mas tras dari kecamatan Dukun, Eko Setiyawan dari kecamatan Bungah dan beberapa perwakilan lain.

Agus M Jauhan Farhat atau yang disapa Gus Farhat memimpin deklarasi ini. Peserta deklarasi mengenakan seragam kaos hitam dan mengucapkan komitmen untuk 'bersatu, berjuang melawan perusak demokrasi'.

“Deklarasi ini merupakan bagian dari respon masyarakat yang berpihak kepada suara bumbung kosong agar memiliki wadah tersendiri. Gerakan kotak kosong ini beda dengan golongan putih (golput) dan dilindungi oleh undang-undang," kata Gus Farhat.

Gus Farhat yang juga Koordinator Gerakan Persatuan Pribumi (Genpabumi) Gresik ini menyebut, deklarasi bumbung kosong ini selanjutnya akan diagendakan rutin setiap pekan di wilayah kecamatan yang berbeda. 

Sehingga seruan memilih bumbung kosong bergerak masif hingga grassroot atau akar rumput (masyarakat bawah).

“Langkah kami selanjutnya yakni dengan melakukan deklarasi rutin tiap minggu di beberapa kecamatan. Termasuk mendirikan Posko di Markas Genpabumi di Bukit Suci, Kecamatan Manyar," ungkapnya.

Menurut Gus Farhat, gerakan menangkan bumbung kosong murni lahir dari aspirasi masyarakat. 

Pembiayaan pun berasal dari iuran para sukarelawan termasuk iuran seikhlasnya yang dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh peserta. Ia memastikan tidak ada pendanaan dari pihak manapun.

“Banyaknya masyarakat yang suka rela ikut deklarasi dan iuran untuk memenangkan bumbung kosong sebagai bukti bahwa suara rakyat tidak bisa dibeli, bahkan rakyat juga bisa nyawer untuk suara bumbung kosong," ungkapnya.

Sementara itu, Aktivis Pimpinan LSM Genpabumi, Ali Candi turut menyuarakan dukungan terhadap bumbung kosong. Ia menyebut paslon tunggal tidak sepenuhnya mewakili suara masyarakat.

“Suara rakyat itu kita salurkan ke partai yang menduduki kursi di DPRD. Mereka harusnya menjadi pengawas dan kontrol pemerintah. Tapi dengan adanya calon tunggal, mereka malah ngasih rekom dan jadi Tim S (tim sukses),” pungkasnya. (hud/van)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO