​Diback Up Kiai Asep-Kiai Said, Tiga Caleg PPP Siap Kawal Sedekah Bumi di Dukuh Pakis

​Diback Up Kiai Asep-Kiai Said, Tiga Caleg PPP Siap Kawal Sedekah Bumi di Dukuh Pakis Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim saat memimpin istighotsah di Dukuh Kali Kendal Dukuh Pakis Surabaya, Ahad (17/2/2019). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiga Calon Legislator (Caleg) Partai Persatuan Pembangunan () mengaku siap memback up pelestarian tradisi sedekah bumi yang biasa digelar warga Dukuh Pakis Surabaya. Mereka adalah Muhammad Habibur Rochman, SE, Caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya-Sidoarjo, EM Mas’ud Adnan, Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur dapil Surabaya, dan Moh Siri, Caleg DPRD Kota Surabaya dapil 5 Surabaya.

“Kami Caleg siap mengawal acara sedekah bumi,” kata Gus Habib saat memberi sambutan pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Istighotsah di Jalan HR Muhammad Dukuh Kali Kendal Kota Surabaya, Ahad (17/2/2019).

Acara yang dihadiri para ulama dan kiai, antara lain: Dr KH Asep Saifuddin Chalim, KH Muhammad Said, KH Dhofir Ja’far, KH Mahfud dan para kiai lain itu dihadiri sekitar 1.300 warga Dukuh Kali Kendal Dukuh Pakis Surabaya.

(KH Muhammad Said (paling kiri berbaju putih) berbicang serius dengan EM Mas'ud Adnan, Caleg DPRD Provinsi Jatim dari dapil Surabaya (tengah baju kotak-kotak). Kiai Said senang karena Caleg banyak berasal dari santri dan kehidupan keberagamaanya kuat). Foto: bangsaonline.com

Gus Habib – panggilan putra Kiai Asep Saifuddin Chalim – ini mengatakan bahwa caleg akan mengawal aspirasi warga Dukuh Kali Kandal mulai dari DPRD tingkat kota sampai ke DPR pusat. “Kalau gak diterima di DPRD Kota Surabaya, akan kita kawal lewat DPRD Jatim, kalau masih gak diterima juga, akan kita kawal lewat DPR RI,” kata Ketua Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang juga Bendahara Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu. Massa yang hadir langsung bertepuk tangan.

Kiai Asep Saifuddin Chalim juga punya sikap yang sama. “Saya siap jadi penceramah pada acara sedekah bumi,” kata Kiai Saifuddin Chalim kepada bangsaonline.com usai acara. Kiai Asep bahkan mengaku salut terhadap warga Dukuh Pakis yang berduyun-duyun datang ke acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Istighotsah. “Banyak sekali ya,” kata Kiai Asep.

Dalam acara itu Kiai Asep selain memimpin istighotsah juga memberikan taushiyah politik. “Saya dulu PKB. Bahkan bukan hanya PKB, tapi saya pendiri PKB di Kota Surabaya. Tapi sekarang saya karena partai yang mengusung Bu Khofifah pada pilgub beberapa bulan lalu. Sedang PKB tak mengusung Bu Khofifah,” kata Kiai Asep.

(Massa Dukuh Pakis saat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Istighotsah di Dukuh Kali Kendal Dukuh Pakis Surabaya. Foto: bangsaonline.com)

Dalam acara yang digelar mulai pukul 06.00 WIB itu Kiai Asep juga menyinggung soal golput. Menurut dia, orang golput karena merasa tak punya pilihan untuk memilih caleg. “Mau milih takut calegnya nanti korupsi. Karena itu mereka golput,” katanya.

Karena itu, ia mengaku membantu biaya para caleg agar mereka tak korupsi jika terpilih sebagai anggota DPR. “Sekarang saya memberikan pilihan caleg yang tak mungkin korupsi. Ada Habib, anak saya, untuk DPR RI. Ada Pak Mas’ud untuk caleg provinsi Jawa Timur. Kalau bapak-ibu sekalian milih Pak Mas’ud tak mungkin korupsi,” kata Kiai Asep. Selain itu Kiai Asep juga menyebut Moh Siri, Caleg DPRD Kota Surabaya dapil 5 yang kini menjabat Ketua MWC NU Krembangan Surabaya.

EM Mas’ud Adnan juga menyampaikan hal serupa. Menurut alumnus Pesantren Tebuireng, Stikosa-AWS dan Pascasarjana Unair ini, menjaga tradisi yang baik itu bagian dari tradisi Nahdlatul Ulama (NU). “Kan ada kaidah: Almuhafadzatu ‘ala qodimish sholih wal akhdzu bil-jadidil ashlah yang artinya menjaga atau mempertahankan yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Karena itu tradisi sedekah bumi ini harus kita lestarikan. Saya tadi tanya sikap Kiai Muhammad Said (tokoh agama Dukuh Pakis-Red). Ternyata beliau mendukung tradisi sedekah bumi yang sudah dilaksanakan turun-temurun warga sini. Kata beliau sekarang acara sedekah bumi itu banyak diisi pengajian,” kata EM Mas’ud Adnan di sela-sela acara.

Penulis buku tentang Gus Dur dan NU itu menegaskan bahwa Islam Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) yang jadi dasar keagamaan NU unggul dan massif di negara kita karena mengapresisasi tradisi dan budaya yang baik yang mengakar di masyarakat.

Kiai Asep dan para Caleg itu siap mengawal tradisi sedekah bumi untuk merespon permintaan Andik, tokoh muda Dukuh Kali Kendal yang akrap dipanggil bos. Awalnya ia mengeluh karena selama ini para politikus, terutama anggota DPRD kurang peduli terhadap tradisi sedekah bumi yang secara turun temurun digelar warga Dukuh Kali Kendal Dukuh Pakis.

Karena itu ia mengaku senang dengan kehadiran di wilayahnya. “Sekarang wilayah ini sudah berubah,” kata Andik kepada bangsaonline.com usai acara. Karena itu Andik mengaku akan berjuang untuk caleg-caleg agar terpilih sebagai DPR dan DPRD sehingga bisa mengawal aspirasi warganya.

Sementara Kiai Muhammad Said menegaskan bahwa amaliah warga Dukuh Pakis adalah Aswaja. “Jadi di sini NU semua,” kata kiai yang sangat dihormati oleh warga sekitar. Karena itu kehadiran yang merupakan partai Islam berhaluan Aswaja disambut baik oleh warga Dukuh Pakis. 

Kiai Said mengaku senang karena caleg-caleg banyak berlatarbelakang santri sehingga bisa jadi perpanjangan aspirasi para kiai dan memperjuangkan Aswaja. (tim)

Lihat juga video 'Pasangan Edi Hadiyanto Daftar Bacakada Situbondo ke PPP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO