Tidak ada Jembatan, Warga Antar Jenazah ke Pemakaman Menerjang Aliran Sungai

BANDA ACEH, BANGSAONLINE.com - Video yang memperlihatkan beberapa warga menggotong kerenda jenazah sambil menerjangi sungai berarus deras viral di media sosial. Sementara sebagian warga lainnya tampak menunggu diseberang sungai.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Desa Pulo Mesjid II di Kecamatan Tangse, Pidie, Aceh. Warga di desa tersebut terpaksa menerjang sungai karena tidak ada jembatan.

Dikutip BANGSAONLINE.com melalui Detikcom, warga harus menerjang arus sungai selebar 25 meter untuk sampai ke lokasi pemakaman umum. Satu-satunya akses ke sana disebut hanya dengan melewati aliran sungai.

"Kalau musim hujan airnya bisa mencapai 2 meter, tapi kemarin itu di bawah 1 meter," jelas Teungku Hasyimi, Imam Mukim Pulo Mesjid.

Menurutnya, warga di sana sudah puluhan tahun menggotong jenazah melewati sungai untuk dibawa ke tempat pemakaman. Dia menyebut pemakaman tersebut sudah ada sejak tahun 1960-an.

"Ratusan jenazah sudah dimakamkan di sana, ke depan juga akan dimakamkan di sana karena nggak ada tempat lain," ujarnya.

"Memang itu bukan sebuah hal yang baru, jadi sudah lama berjalan seperti itu. Sampai sekarang belum ada korban hanyut saat membawa jenazah," lanjutnya.

Ia berharap pemerintah membuat jembatan penyebrangan agar memudahkan warga membawa jenazah ke pemakaman.

Jembatan kayu pernah dibangun dengan menggunakan pohon kelapa namun tidak bertahan lama.

"Untuk ke sana sekarang tidak ada jembatan. Harus menyeberangi sungai," Pungkasnya.(tim)