KEDIRI (BangsaOnline) - Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) 2014 Kota Kediri mencapai Rp 435 milyar. Sisa yang demikian besar ini akibat banyaknya proyek fisik yang mangkrak
Hal ini terungkap dalam dalam laporan pertanggung jawabab (LKPJ) Walikota Abdullah Abu Bakar tahun 2014. Dalam LKPJ Walikota yang diserahkan ke DPRD Kota Kediri, dari total belanja Rp 1,350 milyar, hanya mampu terealisasi sebesar Rp 949 milyar saja atau sekitar 72 persen.
Diketahui APBD 2014 Kota kediri ini rinciannya untuk belanja langsung Rp 451 milyar dan belanja tidak langsung Rp 528 milyar. Akibat tingginya nilai Silpa tersebut kalangan dewan akan mendorong kinerja eksekutif terutama segera melakukan penyerapan anggaran di tahun 2015.
Menurut anggota badan Anggaran DPRD kota Kediri Yudi Ayubchan melalui rapat komisi, pihaknya akan mendorong pihak eksekutif segera merealisasikan program terutama pembangunan fisik. “Kita akan mendorong pemerintah agar segera merealisasikan program pembangunan fisik yang saat ini telah dianggarkan, sehingga Silpa 2015 dapat diminimalisir,” kata Yudi Ayubchan, Senin (30/3)
Menurutnya, salah satu yang menjadi prioritas agar anggaran tidak kembali ke kas daerah yakni dengan segera mungkin melanjutkan tiga mega proyek yang saat ini mangkrak. ”Sebab dalam tiga mega proyek itu ada anggaran yang cukup besar,” ungkapnya
Sebelumnya Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Reza Darmawan dengan tegas menyikapi persoalan pembangunan tiga mega proyek itu. Meskipun berasal dari partai pengusung walikota, namun politisi dari PAN Kota Kediri itu mengancam akan menolak usulan anggaran ketiga mega proyek ditahun ketiga nantinya jika tahun ini tidak diselesaikan.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Kalau sudah tiga kali seperti ini, kita akan bersikap tegas. Kita hentikan segala penganggaran berkaitan dengan pembangunan ketiga mega proyek itu. Waktunya sudah sangat mepet sekali, namun Dinas Pekerjaan Umum tidak segera bertindak,” tandas Reza
Untuk diketahui, tiga proyek raksasa itu dibangun dengan sistem multy years, untuk tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 80 miliar untuk melanjutkan pembangunan tiga mega proyek multi years atau tahun jamak yang kini mangkrak. Tetapi, hingga pertengahan bulan kedua ini, tampaknya belum ada sinyal pengerjaan proyek bermasalah hukum tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News