BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Peresmian Halal Center Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, Kamis (13/1).
Peresmian Gedung Halal Center UTM dilakukan sebagai bentuk kesiapan Madura menjadi kawasan industri halal untuk percepatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Optimalisasi dan Tantangan Literasi Menulis bagi Mahasiswa !!!
Taufiqurrahman Hasbullah, Humas Universitas Trunojoyo Madura, menyampaikan peresmian halal center dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah Madura.
“Sehingga dalam hal ini Universitas Trunojoyo Madura berupaya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan membentuk pusat penelitian dan inovasi,” terangnya melalui keterangan tertulis.
Inisiasi pengembangan kawasan industri halal yang telah dimplementasikan oleh UTM di antaranya, kawasan industri halal produk olahan garam, kawasan industri halal produk olahan daging sapi, kawasan industri halal produk olahan rempah (jamu) Madura, olahan jagung, kawasan wisata halal Lon Malang, serta Indonesia Islamic Science Park (IISP).
Baca Juga: Gandeng Pewanida Kuala Lumpur, Fkis UTM Abdimas Internasional Kajian Al Quran di Malaysia
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya berharap Pemerintah Pusat dapat menetapkan Madura sebagai kawasan industri halal dan mempercepat pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) Madura.
Tak hanya itu, Universitas Trunojoyo Madura meminta pemerintah untuk menggunakan benih jagung Madura 3 UTM untuk memenuhi kebutuhan benih jagung di Madura sebesar 5.400 ton per tahun. Serta pemanfaatan teknologi purifikasi garam industri UTM untuk memenuhi kebutuhan garam industri yang saat ini masih impor sebesar 3 juta ton per tahun.
“Kami juga siap melakukan upaya lebih konkret dalam pemurnian sapi Madura “papabaru” melalui peningkatan kualitas dan kuantitas bibit unggul, manajemen pakan, kelembagaan peternak, integrasi antar aktor berbasis TIK, dan kewirausahaan berbasis budaya lokal,” ujarnya.
Baca Juga: Bersama Unair, FH UTM Jalin Kerja Sama dengan Faculty of Law Maastricht University
Pihaknya juga berharap pemerintah dapat mendukung inovasi agroindustri rempah UTM untuk melestarikan kearifan lokal Madura melalui peningkatan nilai tambah komoditas rempah.
Menurut Taufiqurrahman, pengembangan Kawasan Wisata dan Industri Kreatif Halal Madura berpotensi mendatangkan pendapatan sebesar Rp700 miliar per tahun.
“Pemerintah dapat memanfaatkan laboratorium pengujian halal dan lembaga pemeriksa halal (LPH) untuk sertifikasi produk-produk UMKM di Madura,” tambahnya.
Baca Juga: Tindak Lanjuti Kerja Sama, FT UTM Lakukan Kunjungan Balasan ke FDSIT INTI International University
“Kami juga minta dukungan untuk percepatan proses perubahan status Universitas Trunojoyo Madura dari Perguruan Tinggi Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (BLU) atau Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PT-BH),” pungkasnya. (ida/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News