BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan agar Kabupaten Bangkalan mengajukan konsep kawasan ekonomi khusus (KEK) industri, untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil, saat merespons permintaan masukan dari KH. Mondir Rofii, Ketua Dewan Syuro DPC Bangkalan, terkait industrialisasi Madura. Pertemuan itu digelar di Ruang Meeting Pendopo Agung, Kabupaten Bangkalan, Kamis (20/1).
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
"Tanpa industri di era ekonomi saat ini, sulit dan akan lambat laju perekonomian. Sehingga tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terhambat," kata Ridwan Kamil.
Menurutnya, cara paling cepat untuk membuka lapangan pekerjaan saat ini adalah dengan industrialisasi. "Di mana 1 triliun uang masuk lewat industri sama dengan ketersediaan 1.000 lapangan pekerjaan," katanya.
Ia mengungkapkan, bahwa di Jawa Barat setiap tahunnya ada investasi ratusan triliun rupiah per tahun. Angka itu setara dengan ratusan ribu lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
Karena itu, ia menyarankan Kabupaten Bangkalan mengajukan suatu wilayah untuk dijadikan KEK industri. "Tapi Bupati Bangkalan harus menjadi marketingnya, ke mana-mana harus jualan untuk menyakinkan para investor," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Mantan Wali Kota Bandung itu juga memberikan tips menggaet investor. Pertama, bupati harus mampu menyakinkan para calon investor, bahwa mereka disambut baik oleh pemerintah serta masyarakat.
"Jangan sampai pemerintah menyambut baik, namun masyarakatnya belum paham. Keyakinan itu dikuatkan oleh bupati dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian
Kedua, teliti dalam menerima investasi dalam bidang industri. "Industri itu sangat variatif, bermacam-macam, ada yang banyak mudharotnya, ada yang banyak maslahatnya. Tinggal memilih yang banyak mudharotnya ditinggalkan, dan banyak maslahatnya dipilih dan diteliti," bebernya.
Ketiga, mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) sejak dini dengan menyiapkan lembaga-lembaga pendidikan.
"Lembaga-lembaga pendidikan dipersiapkan, seperti SMA dan SMK diarahkan kepada KEK industri yang menjadi pilihan. Jangan sampai terjadi di saat industri sudah ada, orang lokal hanya bekerja sebagai satpam atau office boy, sementara orang luar Bangkalan yang menikmatinya. Akhirnya gagal tujuannya untuk mensejahteran masyarakatnya," cetusnya.
Baca Juga: Mahasiswi di Bangkalan Dihabisi dan Dibakar Kekasih
Oleh karena itu, ia menyarankan Bupati Bangkalan mematangkan konsep ekonomi khusus (KEK) industri untuk ditawarkan kepada pemerintah pusat. Bisa kawasan khusus kelautan dan kemaritiman.
Untuk konsep mengajukan KEK hanya dibutuhkan minimal 200 hektare. Pemkab Bangkalan tinggal mencari lahan tersebut, ada tidak. Kalau ada, tinggal ditawarkan ke pusat," lanjutnya.
"Seperti di Jawa Barat, KEK pada industri pariwisata, Jawa Tengah industri beras, dan Bangkalan bisa saja industri kelautan dan kemaritiman," pungkasnya. (uzi/mar)
Baca Juga: Grand Opening Gerai Mie Gacoan Bangkalan Kacau, Rebutan Lahan Parkir, Polres Turunkan 1 SSK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News