SIDOARJO (BangsaOnline) - Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipantau terus oleh Dinas Koperasi UKM, Perindustrian Perdagangan dan ESDM (Diskop UKM Perrindag ESDM) Sidoarjo. Monitoring tersebut dilakukan ke Pasar Larangan, Pasar Porong, Pasar Krembung serta Pasar Krian.
Kenaikan harga yang terjadi, dianggap masih berada diambang batas normal, Selain itu, pasokan juga masih dianggap aman. Demikian dikatakan Kabid Perdagangan Diskop UKM, Perrindag ESDM) Sidoarjo, Drs Ec Tjarda DJ MM seusai sidak di Pasar Krian. Selasa (31/03).
Menurut Tjarda, pengawasan akan terus dilakukan sampai harga kembali normal. Alasannya, lonjakan kenaikan harga kebutuhan tersebut berimbas pada pedagang di pasar tradisional yang banyak mengeluh. Kendati demikian, Tjarda optimis kalau permasalahan tersbeut tidak berlangsung lama.
"Kenaikan harga kali ini, tidak mempengaruhi hasil penjualan karena jenis komoditi seperti bawang merah dan cabe menjadi kebutuhan yang terus diburu masyarakat. Disisi lain, kenaikan harga bukan karena kurangnya stok," imbuhnya.
Tang menjadi permasalahan, smabung Tjarda, merangkaknya harga sayur dan komiditas pertaninan kemungkinan dipicu kenaiknya harga BBM. Sehingga semua ongkos angkut ikut naik.
"Yang terpenting, komoditas yang terukur dan diatur oleh pemerintah, harus tetap ada evaluasi. Seperti beras, air, gula yang harus dijaga. Kalau harga ini naik, maka bisa jadi timbul inflasi mendadak," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News