KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota dan Kabupaten Kediri menggelar rapat koordinasi persiapan pembangunan TPA Sampah Regional. Ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut pelaksanaan Program Green Infrastucture Initiative (GII) di Jawa Timur (Jatim).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menjelaskan pembangunan TPA Regional itu dilakukan karena TPA Klotok kondisinya sudah overload.
Baca Juga: Teroris Ateis Anti Islam Serang Pasar Natal, 5 Orang Tewas, 200 Luka-luka
"Kita berharap adanya peluang untuk membuka TPA regional kabupaten dan kota ini bisa menjadi solusi," ujarnya, Jumat (21/1).
Menurut dia, Pemerintah Jerman melalui GII bakal memberikan skema pendanaan dengan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan terhadap rencana pembangunan TPA Regional Kediri hingga Maret 2022.
Kemudian, hasil studi akan dievaluasi oleh pemerintah daerah setempat bersama tim ahli yang ditunjuk Pemerintah Jerman sebelum ditetapkan rencana tindak lanjutnya.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Menurut Chevy, saat ini mereka belum bisa menentukan kondisi pengelolaan sampah dan masih. Sebab, masih akan dilakukan kajian bagaimana sistem pengambilan sampah dari rumah tangga sampai bagaimana pemilahan dan pengangkutan sampah.
"Nah, dari situ ditentukan skema apa yang akan diterapkan, termasuk teknologi apa yang mau diaplikasikan, alat transportasi, serta sistem pemilahannya supaya barang-barang yang masih bisa digunakan untuk di-reuse dan recycle sehingga volume sampah yang dibawa ke TPA berkurang, dan dapat memperpanjang umur layanan TPA nanti,” paparnya.
Berdasarkan Perpres No 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur disebutkan beberapa klaster yang nantinya akan dibangun TPA regional, salah satunya adalah Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
Terdapat lima proyek di Jawa Timur yang diajukan untuk model pendanaan GII, yaitu, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Lintas Tengah Sungai Brantas; TPA Regional Kota dan Kabupaten Kediri; dan tiga usulan lainnya berupa proyek moda transportasi massal bertenaga listrik yang berada pada beberapa lokasi di Surabaya dan sekitarnya.
Nantinya, dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Jerman melalui GII ini diharapkan dapat mempercepat realisasi prioritas pembangunan terutama Proyek Strategis Nasional supaya dapat segera dituntaskan di tahun 2024.
Rakor yang digelar di Ruang Joyoboyo tersebut didampingi oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) dan Bappeda Jatim.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan tempat pembuangan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) Banjaran, Kota Kediri, untuk memantau pengelolaan sampah di tingkat kelurahan.
GII atau prakarsa infrastruktur hijau adalah kerja sama antara pemerintah Indonesia-Jerman dalam mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca secara berkelanjutan.
Studi kelayakan awal (pre-feasibility study) ini akan menilai apakah usulan proyek infrastruktur yang ramah lingkungan dan tanggap perubahan iklim di Indonesia layak dan berpotensi mendapatkan pembiayaan dari Bank Pembangunan Jerman (KfW). (uji/mar)
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024 di Kota Madiun, Pj Gubernur Jatim Tekankan Rasa Kepedulian Sosial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News