PLN Gelar Sekolah Tangguh Bencana, Libatkan 500 Anak TK dan RA di Hari Anak Nasional 2025

PLN Gelar Sekolah Tangguh Bencana, Libatkan 500 Anak TK dan RA di Hari Anak Nasional 2025 PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar bersama ratusan anak TK dan RA Tangguh Bencana.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli, PT PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar menggelar kegiatan edukatif bertajuk Sekolah Tangguh Bencana di lingkungan PLTU. Acara ini diikuti lebih dari 500 anak-anak TK dan Raudhatul Athfal (RA) se-Kecamatan Jenu, Tuban.

Bersinergi dengan BPBD Tuban, kegiatan dikemas interaktif melalui edukasi alat pemadam api ringan (APAR), simulasi pemadaman kebakaran, dan praktik langsung yang menyenangkan. 

Para siswa dan guru tampak antusias mengikuti kegiatan seperti pengenalan jenis APAR, teknik pemadaman api dengan kain basah, hingga penggunaan APAR secara langsung.

“Ini adalah bagian dari peringatan Hari Anak Nasional, sekaligus upaya kami untuk menanamkan sejak dini pemahaman tentang keselamatan dan tanggap darurat pada anak-anak,” kata Senior Manager PLN Nusantara Power, Yunan Kurniawan.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR PLN Nusantara Power yang rutin dilakukan di berbagai TK dan RA wilayah Tuban. 

“Tahun-tahun sebelumnya sudah banyak sekolah yang kami latih. Tapi hari ini istimewa, karena kami kumpulkan ratusan anak dari berbagai RA untuk belajar bersama. Ini bentuk sinergi kami dengan masyarakat sekaligus komitmen membangun budaya sadar bencana sejak dini,” paparnya menambahkan.

Sebagai wujud dukungan terhadap kesiapsiagaan sekolah, PLN secara simbolis menyerahkan lima unit APAR kepada sekolah peserta. 

“Ke depan, setiap sekolah yang hadir juga akan mendapat satu unit APAR guna menunjang keamanan dan edukasi di lingkungan sekolah,” ucap Yunan.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tuban, Maftuhin Reza, menyampaikan apresiasi atas langkah PLN. 

“Langkah ini sangat penting untuk membentuk karakter anak-anak yang tangguh dan sigap dalam situasi darurat. Ini harus menjadi contoh baik bagi instansi lain,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, ia menyebut anak-anak diharapkan mendapatkan pengalaman baru sekaligus memahami pentingnya keselamatan serta cara menghadapi keadaan darurat secara tepat. 

“Harapannya anak-anak dan juga guru yang mengikuti kegiatan ini, bisa faham dan mengambil pelajaran," pungkasnya. (coi/mar)