
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar acara bertajuk 'Temu Anak dengan Kepala Daerah' di Pendopo Sabha Mandala Madya, Senin (4/8/2025).
Acara ini diikuti oleh ratusan anak perwakilan dari berbagai wilayah, serta dihadiri langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, bersama wakilnya dan jajaran OPD terkait.
Dalam sambutannya, Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto, Khoirul Anwar, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak dalam menyampaikan aspirasi, ide, dan masukan terhadap pembangunan daerah.
Hal tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi anak-anak dan mendukung percepatan Mojokerto sebagai Kota Layak Anak, serta menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Arahan dari Ibu Wali Kota kepada anak-anak Mojokerto dapat menjadi motivasi agar mereka tumbuh menjadi generasi hebat, tangguh, dan berprestasi,” kata Anwar.
Dalam arahannya, Wali Kota Mojokerto menegaskan bahwa anak-anak adalah aset bangsa dan calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, Pemkot Mojokerto berkomitmen untuk berpihak kepada anak melalui program-program prioritas dalam APBD.
“Kalian bukan sekadar penerima manfaat program, tapi kalian adalah prioritas. Kami ditugaskan untuk menyiapkan kalian menjadi generasi emas di tahun 2045,” ujarnya.
Ia juga menekankan, predikat Kota Layak Anak yang disandang Mojokerto bukan sekadar prestasi, melainkan wujud komitmen nyata pemerintah dalam menyusun program dan anggaran yang berpihak pada anak.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkot Mojokerto telah membentuk UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, yang sebelumnya hanya tersedia di tingkat kepolisian. Melalui UPTD ini, anak-anak dan perempuan korban kekerasan mendapatkan layanan optimal.
“Kami ingin memastikan tidak ada anak Mojokerto yang merasa sendirian atau tidak tahu harus mengadu ke mana saat menghadapi persoalan seperti bullying,” kata Wali Kota Mojokerto.
Selain itu, Pemkot Mojokerto juga terus mendorong fasilitas publik yang ramah anak, seperti tempat ibadah dan layanan kesehatan. Semua anak Mojokerto telah memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai jaminan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Wali Kota Mojokerto menutup arahannya dengan menegaskan bahwa partisipasi anak dalam pembangunan adalah hal penting. Forum Anak Mojokerto selalu dilibatkan dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
“Kami memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak-anak Mojokerto untuk berpartisipasi aktif dalam merancang masa depan kota tercinta ini,” pungkasnya. (ris/mar)