GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah (Bu Min), melaunching perpustakaan digital ramah anak 'lentera ilmu' di madrasah ibtidaiyah (MI) Baitussalam, Desa Betiring, Kecamatan Cerme, Rabu (26/1).
Ia berterima kasih kepada Kementerian Agama (Kemenag), khususnya MI Baitussalam karena sudah memberikan yang terbaik kepada anak-anak berupa pengetahuan yang luar biasa, termasuk salah satunya perpustakaan digital ramah anak yang dilaunching hari ini.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
"Perpustakaan lentera ilmu yang kita launching hari ini pastinya akan memberikan bantuan kepada anak-anak secara digital, yang mana hal tersebut sudah sesuai dengan zamannya," ujarnya.
Ia menyebutkan, kebiasaan membaca merupakan hal yang penting. Hal ini tercermin dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan membaca.
Bu min menjelaskan bahwa membaca tidak hanya sebatas membaca buku atau tulisan, melainkan juga membaca hal-hal di sekitarnya, termasuk di dalamnya mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Intinya kita semua harus senantiasa mencari ilmu pengetahuan secara terus menerus, dari sumber apapun. Karena kondisi saat ini penggunaan gawai sudah sangat meluas, maka ini harus kita arahkan. Salah satu caranya dari pihak sekolah adalah dengan membuat perpustakaan yang bisa diakses oleh anak-anak," paparnya.
Ia menilai, apa yang sudah dilakukan MI Baitussalam dengan perpustakaan digital merupakan suatu terobosan dan seyogyanya bisa diikuti oleh sekolah dan madrasah lain yang ada di Koa Pudak. Apalagi saat ini program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menekankan pada literasi, yang mana terus didorong agar dikemas dalam bentuk digital.
Setelah memberi sambutan, Bu Min secara simbolis memotong pita dan meninjau ruang perpustakaan digital. Selain memanfaatkan teknologi digital, perpustakaan itu menggunakan metode pengelompokan jenjang buku untuk anak-anak.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Hal yang melatarbelakangi digunakannya metode ini adalah sering kali ditemui anak-anak di perpustakaan kebingungan memilih buku yang akan dibacanya. Tak jarang, mereka salah memilih karena buku yang dipilih ternyata susah dibaca, bahkan susah dipahami lantaran anak-anak tidak bisa memilih buku yang tepat sesuai dengan kemampuan membacanya.
Dengan demikian, diterapkanlah metode penjenjangan buku yang mana hal tersebut juga sudah diterapkan di banyak negara untuk meningkatkan kemampuan literasi anak. Dalam metode ini, dibuat menjadi 6 jenjang mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit, di mana setiap jenjangnya bergantung pada lima hal, seperti tingkat kesulitan kata/kalimat, jumlah rata-rata kalimat/ halaman, jumlah rata-rata kata/kalimat, ukuran ilustrasi, dan yang terakhir ialah topiknya.
Kegiatan launching perpustakaan digital ramah anak 'lentera ilmu' di MI Baitussalam ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik, Ninik Asrukin; Perwakilan Kemenag Gresik, M Qoyyim; Camat Cerme, Umar Hasyim; Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Gresik, Kris Adji Wahono; Kepala MI Batussalam, Ziadatun Ni'mah; beserta Muspika. (hud/mar)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News