KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mendampingi Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk meninjau operasi minyak goreng di UPT Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur (Jatim) Kediri, Minggu (30/1). Operasi pasar ini menyediakan 2.000 liter minyak goreng.
Abu berterima kasih karena beberapa waktu lalu Kota Kediri mendapat kuota minyak goreng sebanyak 12.000 liter dari provinsi yang kemudian dilakukan operasi pasar minyak goreng untuk masyarakat. Dengan adanya intervensi dari pemerintah, ia berharap harga minyak goreng di pasaran bisa turun.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Bapak-bapak banyak yang komplain ke saya, ngopinya jadi nggak enak karena harga gorengannya jadi mahal. Semoga dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, harga bisa segera turun, sehingga UMKM atau pun catering di Kota Kediri yang menjual gorengan ini bisa lancar,” ujarnya.
Ia bersama gubernur menghampiri satu per satu warga yang mengantre untuk mendapatkan minyak goreng. Selain melihat langsung jalannya agenda tersebut, Gubernur Khofifah juga membagikan paket sembako kepada masyarakat.
Gubernur mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melakukan program untuk mengintervensi kenaikan harga minyak goreng di pasar. Beberapa waktu lalu, memang diberlakukan satu harga untuk minyak goreng senilai Rp14.000/liter di pasar modern.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Tapi, pada pasar tradisional masih diberi waktu untuk melakukan penyesuaian. Menko Perekonomian bakal memberikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng per tanggal 1 Februari 2022, untuk minyak goreng curah ditetapkan dengan hargaRp11.500/liter, sedangkan kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan kemasan premium tetap Rp14.000/liter.
“Kita ingin cek langsung harga minyak di lapangan. Intervensi-intervensi yang bisa kita lakukan kita sinergikan sehingga daya beli masyarakat akan bisa mencapai titik kemampuan terbaik. Serta inflasi juga bisa dikendalikan. Format-format seperti ini semoga diikuti oleh elemen-elemen yang lain. Bagaimana kita bisa mengintervensi harga kenaikan minyak goreng ini,” ucap Khofifah.
Setiap orang dapat membeli menggunakan kupon dengan maksimal pembelian 2 liter minyak goreng dengan harga Rp12.500/liter. Kegiatan itu disambut baik oleh masyarakat, mereka rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah, salah satunya warga dari Kelurahan Pojok, Anik, yang sehari-hari menjual gorengan di Pasar Campurejo, Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
“Saya senang sekali mengikuti operasi minyak goreng ini. Harganya murah hanya Rp12.500,00./liter, sedangkan kemarin saya lihat di pasar masih Rp20 ribu/liter. Adanya operasi minyak goreng ini sangat membantu saya, apalagi setiap hari saya jual gorengan,” kata Anik. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News