KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tahun Baru Imlek Tahun 2022 (2573 kongzili) harus dijadikan sebagai salah satu simbol penyemangat untuk kembali bangkit di masa pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat menghadiri peringatan Tahun Baru Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Sian Kiong, Selasa (1/2).
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
"Hari ini kita maknai sebagai penyemangat kita bersama bahwa kesederhanaan dalam pembatasan ini sesuai dengan protokol kesehatan, jangan menyurutkan semangat kita bahwa kita akan mampu lebih bangkit kembali setelah adanya pandemi," ujarnya.
Ia menuturkan, seluruh kehidupan umat beragama di Kota Mojokerto sangat harmonis. Menurut dia, semua pemeluk agama dan kepercayaan dapat hidup berdampingan dengan damai serta selalu bersinergi menabur kebaikan antar-agama lainnya. Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama RI pada tahun 2021 atas harmonisnya kehidupan beragama dan berbudaya di Kota Mojokerto.
Meski digelar apa adanya, Wali Kota Mojokerto mengapresiasi semangat imlek tahun ini dan menilai kesederhanaan tersebut tidak menyurutkan antusias warganya.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
"Perayaan Imlek ini merupakan salah satu kekayaan akan budaya yang ada di Kota Mojokerto, walau digelar sederhana kami merasakan semangat Imlek," kata Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari.
Ia juga menaruh harapan besar terhadap akulturasi budaya yang ada di Kota Mojokerto bukan menjadi perpecahan, namun menjadi kekuatan. Hal itu sudah terwujud dengan adanya pawai budaya oleh semua lapisan masyarakat di Kota Onde-Onde.
"Beraneka ragam akulturasi budaya menjadi kekayaan yang harus dirawat lebih baik lagi terhadap keberadaan budaya Mojokerto ke depannya. Berbagai budaya, agama, suku, yang ada di Kota Mojokerto ini menjadikan kota ini sebagai salah satu kota yang harmonis," tuturnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni
Ia bertekad membangun Kota Mojokerto menjadi kota wisata berbasis budaya, sehingga masa depan kota yang ia pimpin semakin apik. Apalagi di Tahun Macan Air yang menyimbolkan keberanian, dan dengan berani melangkah, serta terus berbenah memperbaiki peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita harus merasa bangga Kota Mojokerto, kita memiliki pendidikan sekolah proklamator Ir. Soekarno, dan kita Juga memiliki Kelenteng Hok Siang Kiong merupakan sebuah kelenteng sangat tua, dibangun sejak tahun 1823," paparnya.
Sementara itu, Koordinator TITD Kelenteng Hok Siang Kiong, Gede Sidartha, mengatakan tahun 2022 memang tidak ada perayaan imlek meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya hanya menggelar Barongsai untuk menyambut tamu kehormatan saja.
Baca Juga: Gowes Hari Santri Kota Mojokerto, Gratis Berhadiah Umrah, Ribuan Peserta Siap Sepeda Sarungan
"Karena masih masa pandemi, yang hadir hanya sebagian masyarakat saja," kata Gede.
Perayaan imlek di Kelenteng Hok Sian Kiong kali ini dihadiri oleh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kota Mojokerto dan forkopimda setempat. (den/mar)
Baca Juga: Menparekraf: Kota Mojokerto Jadi Contoh Pengembangan Ekonomi Kreatif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News