SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ratusan warga muda Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) Kota Surabaya, mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Cucu pendiri NU, Kiai Bisri Syansuri itu dinilai kader NU tulen karena berproses melalui organisasi NU.
Deklarasi tersebut dilakukan di kawasan monumen bersejarah Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, bersamaan dengan tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-96 NU, 31 Januari 2022.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Reses di Desa Kintelan
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan, PKB berniat untuk membuat sejarah baru dengan menjadikan kader tulen NU, Muhaimin, yang juga Panglima Santri sebagai Presiden 2024.
Menurutnya, Surabaya merupakan kota bersejarah. NU berkiprah dalam menjadikan Surabaya sebagai Kota Pahlawan melalui peristiwa bersejarah perjuangan para santri dalam mengusir penjajah yang sekarang dikenal dengan Hari Santri Nasional 22 Oktober.
"Di Surabaya pula NU lahir. Mudah-mudahan Panglima Santri kita, Gus Muhaimin bisa menjadi Presiden 2024. Tidak usah ragu atau takut. Kata arek Suroboyo, rawe-rawe rantas, malang-malang putung,” kata Jazilul Fawaid dalam keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB di Jatim Diinstruksikan Perangi Judi Online
Ia mengaku siap menyampaikan aspirasi warga muda NU Surabaya kepada Muhaimin sebagai Capres 2024.
"Bismillah, alhamdulillah, saya terima mandat dukungan Gus Muhaimin menjadi Capres 2024. Saya berharap kader muda NU untuk terus menyampaikan ke masyarakat bahwa kader muda NU siap menjadi relawan, pejuang untuk mewujudkan cita-cita santri NU sebagai presiden," katanya.
Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah, juga mengaku siap mengantarkan Muhaimin sebagai Presiden RI. Ia mengaskan, bahwa PKB dilahirkan dari NU sebagai wadah aspirasi nahdliyin.
Baca Juga: Sering Tergenang saat Hujan, Warga Dusun Ngujung Bangun Drainase
"Di era orde baru ketika hanya ada tiga parpol (Golkar, PDI, dan PPP), NU hanya dijadikan pendorong saja. Aspirasi warga NU kurang bisa tersalurkan. Hingga akhirnya para ulama NU mendirikan PKB sebagai satu-satunya saluran politik warga NU," ungkapnya.
"Maka, sekarang kami generasi muda NU yang ada di Forum Legislatif Jatim, alhamdulillah dalam setahun ke depan ini ada sekitar Rp 300 miliar aspirasi yang dibawa Fraksi PKB DPRD Jawa Timur untuk NU di Jatim," kata kader perempuan NU pertama yang menjadi pimpinan DPRD Jatim ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News