SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penjualan Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) 2021 meningkat dibandingkan 2020. Pada tahun tersebut, total unit Isuzu yang terjual 27.278 atau tumbuh 24,4 persen dan laporan ini menjadi modal Isuzu Astra untuk memberikan yang terbaik lagi pada konsumen di tahun 2022.
Presiden Direktur PT IAMI, Jap Ernando Demily, mengatakan bahwa pada 2021 merupakan tahun penuh dinamika, baik dari aspek kesehatan dan ekonomi serta peningkatan daya beli masyarakat yang dapat dilihat dengan pertumbuhan belanja online Indonesia menyentuh angka lebih dari Rp400 Triliun di 2021, atau meningkat 51 persen dibanding 2020.
Baca Juga: Pembukaan GIIAS 2024, Adhy Karyono Sebut Ekspor Industri Otomotif Jatim Tembus 117,6 Juta USD
“Seluruh faktor tersebut, dapat dikelola dengan baik oleh kami, IAMI, selaku manufaktur dan distributor merk Isuzu di Indonesia. Sehingga kami dapat menangkap peluang dan mencatatkan performa yang bagus di 2021, bertumbuh jauh lebih baik dibandingkan 2020,” ujarnya, Rabu (2/2).
Menurut, Kepala Disivi Marketing IAMI, Attias Asril, pertumbuhan Isuzu berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) secara retail berhasil membukukan 27.278 unit. Isuzu Elf menyumbangkan 23,2 persen, Isuzu Giga 13 persen, dan Isuzu Traga 30,7 persen.
"Secara unit, Isuzu Traga sepanjang tahun 2021 terjual 12.022 unit, tahun sebelumnya hanya 6.660 unit, selanjutnya Isuzu Elf menyumbangkan penjualan 12.723 unit,tahun sebelumnya 8.596 unit, dan di segmen medium truk, Isuzu Giga terjual 2.181 unit dari sebelumnya hanya 1.292 unit," kata Asril.
Baca Juga: GIIAS Surabaya 2021, Ketua Gaikindo: Pertumbuhan Otomotif Meningkat 66 Persen
Bukan hanya impor, pencapaian ekspor Isuzu Astra juga meningkat drastis dari sebelumnya tahun 2020 hanya 3.554 unit, sementara tahun 2021 lalu berhasil mencapai 5.005 unit. Kegiatan ekspor kendaraan dilakukan ke sejumlah negara seperti Philiphina, Laos, Myanmar, sampai ke Amerika Latin.
Isuzu Astra meyakini, pasar otomotif di Indonesia akan kembali tumbuh dari berbagai faktor sehingga industri motor kembali bergairah. Untuk segmen kendaraan niaga sendiri, pihaknya percaya sektor-sektor industri seperti komoditas sawit, batu bara, logistik, cold chain, hingga kurir juga masih akan bertumbuh.
"Hal ini yang menjadi faktor pendorong juga bagi pertumbuhan bisnis kami. Ditambah lagi, dengan implementasi regulasi. Sementara itu, untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pelayanan Isuzu, kami menyediakan layanan after sales service mulai dari BIB (Bengkel Isuzu Berjalan) sebanyak 149 unit, BMI (Bengkel Mitra Isuzu) sebanyak 86, serta 2.403 partshop di 2021. Kami komitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pelayanan after sales," urai Asril. (diy/mar)
Baca Juga: Efisiensi Biaya Operasional Logistik, J&T Andalkan Isuzu Traga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News