SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, didaulat untuk memimpin doa pada acara seremoni Uji Klinik Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2/2022). Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu tampak sangat senang karena Vaksin Merah Putih adalah produk anak bangsa yang bisa bersaing di pelataran internasional.
Apalagi Vaksin Merah Putih telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin Merah Putih bahkan merupakan vaksin halal pertama.
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
Kiai Asep mengaku siap all out membantu pengembangan vaksin yang dianggap pengejewantahan nasionalisme Indonensia itu.
Kiai Asep bahkan membawa 8 santri Amanatul Ummah untuk jadi relawan atau subyek uji klinik Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dan PT Biotis Pharmaceuticals serta RSUD Dr Soetomo Surabaya itu.
“Demi nasionalisme, saya siap membantu, apalagi vaksin merah putih ini adalah vaksin halal pertama,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com usai acara.
Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep
Vaksin merah putih telah mendapatkan izin dari Badan POM. Vaksin Merah Putih memulai uji klinis fase 1 di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (9/2).
Kiai Asep mengaku siap untuk membantu menghadirkan 500 relawan untuk uji klinik Vaksin Merah Putih tahap berikutnya. “Asal tempatnya di Amanatul Ummah,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.
Menurut dia, di Mojokerto masih banyak yang belum divaksin. “Kalau 5.000 orang masih ada,” kata Kiai Asep. Salah satu syarat untuk menjadi relawan uji klinik memang belum pernah divaksin.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Hadir dalam acara itu Menko PMK Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak, Pangdam V/Brawiajaya TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, Rektor Unair M Nasih, Dirut RS Dr Soetomo Dr Joni Wahyuhadi, dan tokoh lain.
Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan secara virtual. Ia tak bisa hadir karena secara mendadak ada rapat di Bogor. “Sebenarnya tiket sudah disiapkan,” katanya sembari mengatakan akan tetap datang ke Jawa Timur pada masa akan datang.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memimpin doa seremoni uji klinik Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2.2022). foto: mma/ bangsaonline.com)
Sementara Gubernur Khofifah ketika memberikan sambutan sempat menyebut Kiai Asep secara khusus. “Kiai Asep tidak hanya istiqamah salat malamnya, tapi juga dengan 9 ribuan santrinya,” kata Gubernur Khofifah. Karena itu Khofifah berharap Kiai Asep terus membantu mendoakan agar Vaksin Merah Putih ini lancar dan sukses.
Meski proses kelahirannya terlambat, tapi vaksin Merah Putih ditargetkan menjadi tulang punggung vaksinasi Covid-19 di Tanah Air. Kemandirian ini diperlukan agar Indonesia bisa swadaya dalam penyediaan vaksin untuk warganya.
Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat
Selama ini vaksin di Indonesia masih mengandalkan impor. Pada tahun 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 47 triliun untuk mengimpor vaksin. Sedang total anggaran untuk program vaksinasi di tahun 2021 mencapai 58 triliun.
Rektor Unair Moh Nasih mengatakan, Vaksin Merah Putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dan dipastikan telah bersertifikat halal. Nasih bahkan menyebut Vaksin Merah Putih tersebut sebagai vaksin Covid-19 berstatus halal pertama.
“Vaksin ini akan menjadi vaksin Covid-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” kata Nasih saat memberikan sambutan.
Baca Juga: Bersama Unair, FH UTM Jalin Kerja Sama dengan Faculty of Law Maastricht University
Nasih mengatakan, meski telah memasuki masa uji klinis tahap I, perjalanan Vaksin Merah Putih akan sangat terjal demi mencapai status siap edar. Ia mengatakan, diperlukan kerja sama dari semua pihak.
"Dukungan dan kerja sama kami mohon untuk dapat terus mengalir agar Vaksin Merah Putih dapat berkontribusi pada penanganan pandemi Covid-19,” ujarrnya.
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
Seremoni uji klinis tahap satu dilakukan di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sebanyak 90 relawan disuntik Vaksin Merah Putih pada uji klinis tahap satu tersebut.
Koordinator Riset Vaksin Merah Putih Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih memastikan, seluruh relawan telah menjalani skrining sebelum disuntik vaksin.
"Hari ini mereka mendapatkan Vaksin Merah Putih dosis pertama berbasis inactivated virus buatan Unair," kata Nyoman.
Baca Juga: 3.000 Relawan Barra-Rizal Ikuti Bimtek Saksi, 20 Rombong Bakso, Tahu Thek dan Soto Gratis Ludes
Nyoman menyebut, ada 135 orang yang mendaftar sebagai relawan. Identitas mereka juga ditutupi. Pelaksanaan penyuntikan vaksin pun dilakukan secara tertutup.
"Jadi, kebutuhan uji klinis tahap satu sudah terpenuhi. Namun Pendaftaran relawan atau partisipan uji klinis Vaksin Merah Putih masih terbuka luas bagi masyarakat," ujar Nyoman.
Nyoman menyebut partisipan yang sudah mendaftar tersebut nantinya bisa dialihkan untuk uji klinis tahap kedua. Nyoman mengakui jumlahnya masih sangat kurang karena kebutuhannya mencapai 400 orang.
Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dengan sertifikasi halal yang dimilikinya, Vaksin Merah Putih diharapkan dapat mencakup seluruh penduduk. Tidak saja di dalam negeri, tapi juga negara-negara lain, khususnya yang memiliki populasi agama Islam tinggi.
“Sehingga dengan demikian bukan hanya (dimanfaatkan) secara lokal, namun juga internasional,” ujarnya.
Budi mengatakan, setelah melakukan uji klinik, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin melakukan proses registrasi skala global. Sebelum diedarkan secara internasional, kata dia, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional.
Rencananya vaksin Unair ini akan digunakan sebagai booster dan anak usia 3-6 tahun. "Untuk sementara kita lihat, potensi vaksin Merah Putih untuk vaksin booster dan anak khususnya di atas 3-6 tahun. Di dunia tidak banyak vaksin (untuk anak 3-6 tahun). Setahu saya baru Sinovac dan Pfizer. Untuk Pfizer juga sedang uji klinis," ujarnya.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, vaksin Merah Putih yang dikembangkan di Universitas Airlangga (Unair) tidak hanya akan digunakan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster. Ia mengatakan, vaksin Merah Putih juga akan dihibahkan ke negara lain.
Sasaran hibah dikhususkan pada negara di Afrika yang berpenduduk mayoritas Muslim lantaran masih minim cakupan vaksinnya dan menginginkan vaksin yang halal.
"Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya,” kata dia.
Muhadjir mengatakan, vaksin Merah Putih merupakan wujud kemajuan dan kemandirian bangsa dalam penanganan virus Covid-19. Unair melakukan uji coba klinis tahap pertama di RSU Dr Soetomo Surabaya.
"Mengingat vaksin Merah Putih merupakan produk dalam negeri dimana perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional," ucapnya (dev/mer/lei/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News