JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Perempuan Tani (Pertani) HKTI berkomitmen untuk mengangkat potensi lokal hasil tani nusantara. Hal tersebut dapat dilihat di Pasar Perempuan Tani yang menyajikan kopi serta sajian asli nusantara dan dikemas dalam kafe yang Instagramable.
Berada di Jalan Gandaria Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdapat produk potensi lokal dari berbagai daerah, mulai Jawa hingga Sumatera. Bahkan, ada varian menu yang sangat menarik bagi pengunjung Pasar Perempuan Tani.
Baca Juga: Selesaikan Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu, Ning Lia Apresiasi Dishub Jatim
“Kami di Pertani HKTI berpikir keras bagaimana bisa membantu pemasaran produk lokal berbagai daerah dengan cara yang efektif dan menarik. Ini salah satu bentuk komitmen kami, yaitu melalui kuliner kekinian yang digandrungi anak muda, lewat Kafe Perempuan Tani ini," kata Ketua Umum Pertani HKTI, Dian Novita Susanto, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (21/2).
Kafe itu menjadi potret kuliner kekinian yang memiliki identitas unik dan beda dengan kafe lainnya, karena lengkap dengan beragam spot foto eye catching dan sangat atraktif menarik kaum muda. Diresmikan pada 12 Juni 2021 oleh Ketua Umum HKTI, Jenderal TNI (Purn), Moeldoko.
Ketua DPP Perempuan Tani HKTI Jatim, Lia Istifhama, belum lama ini menyambangi Kafe Perempuan Tani. Ning Lia (sapaan akrabnya) mengakui varian menu yang disajikan sangat unggul dalam cita rasa dan tampilan.
Baca Juga: Pascaterpilih Anggota DPD RI, Ning Lia Bolak-Balik Jadi Sasaran Hacker
“Menu di sini benar-benar mendukung moodbooster pengunjung. Mulai dari minuman seperti tanichino dan jus hijau, serta beragam camilan yang sangat beda dari kuliner lainnya," tuturnya.
Ia mencontohkan salah satu makanan, pisang goreng. Meski namanya simpel, sajian dan rasanya sangat beda. Begitu pula dengan jus hijau, sekalipun bahannya sayuran pakcoy, nanas, dan madu, jika diminum justru seperti ice cream yang sangat creamy dan legit.
Ning Lia didampingi Umiyati dan Siti Fatimah dari Surabaya menuju Jakarta melalui darat. Perjalanan selama 10 jam menurut dia tidak lagi melelahkan setelah menikmati nuansa kafe serta varian menu yang menarik.
Baca Juga: Polemik Adu Sapi Thok-Thok, Ning Lia Dukung Penolakan Masyarakat
“Nuansa dan menu sangat mendukung untuk menghilangkan penat. Belum lagi terdapat beragam display produk lokal yang menarik, seperti kain tenun Palembang, beragam handycraft, produk UMKM Banten, beragam sayuran segar, dan lainnya,” kata Ning Lia. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News