BLITAR, BANGSAONLINE.com - Bupati Blitar, Rini Syarifah, meminta masyarakat Kabupaten Blitar untuk merubah pola memasak, yakni dengan mengurangi penggunaan minyak goreng yang tengah langka keberadaannya.
Bupati yang akrab dipanggil Mak Rini itu menyarankan agar masyarakat memasak dengan cara direbus dan dikukus untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak goreng.
Baca Juga: FMPN Dukung dan Siap Menangkan Petahana Rini di Pilbup Blitar 2024
Selain itu, pengurangan konsumsi minyak goreng juga untuk mengantisipasi stok minyak yang menipis. Menurut dia, masakan bakal menjadi lebih sehat dengan mengurangi penggunaan minyak goreng.
"Masyarakat kami sarankan untuk konsumsi pribadi dikurangi saja penggunaan minyak gorengnya. Lebih banyak direbus atau dikukus. Karena itu lebih sehat juga," ujarnya, Selasa (22/2).
Menurutnya, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui dinas perindustrian dan perdagangan telah rutin menggelar operasi pasar minyak goreng. Ini dilakukan untuk membantu masyarakat Kabupaten Blitar mendapatkan minyak goreng yang susah didapatkan di pasaran.
Baca Juga: Tak Kunjung Tuntas, FMPN Blitar Unjuk Rasa Desak APH Usut Surat Palsu KPK
Sebelumnya, Satgas Pangan Polres Blitar juga menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor minyak goreng untuk memastikan tidak ada penimbunan yang memanfaatkan situasi kelangkaan minyak goreng di pasaran demi keuntungan sepihak.
Berdasarkan agenda tersebut, stok minyak goreng tersisa 900 karton merk Hemart di UD Tri Mei dan sebagian sudah didistribusikan dengan harga distributor Rp13 ribu per liter. Sedangkan di PT Mayora stok minyak goreng saat ini hanya tinggal 200 karton dengan merk Filma. (ina/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News