MOJOKERTO (BANGSAONLINE.com) - Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus Senin Malam (6/4) menerima tamu dari tim common sense Peningkatan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja Daerah (PKEKD) Ditjen Otda Kemendagri. Tim yang diketuai Direktur PKEKD, Gunawan, dengan anggota sejumlah lima orang masing-masing PKEKD, BPKP dan Setmilpres diterima Walikota, Sekda beserta Kepala SKPD di Ruang Nusantara Kantor Pemkot Mojokerto.
Tim datang ke Kota Mojokerto hingga Rabu (8/4) dalam rangka usulan tanda kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha yang akan diberikan untuk Pemerintah Kota Mojokerto dari Presiden Republik Indonesia. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah Anugerah atas pekerjaan yang baik atau sempurna untuk kepentingan semua orang. Sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada Provinsi/Daerah Tingkat I dan Kabupaten/Kota/Daerah Tingkat II yang menunjukkan hasil karya tertinggi pelaksanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
Dalam pemaparannya, Walikota menerangkan kondisi demografis Kota Mojokerto, visi – misi serta program-program yang telah dicapai selama kepemimpinannya. Ia juga menjelaskan enam butir skala prioritas pembangunan Kota Mojokerto yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pembangunan sarana dan prasarana umum, peningkatan pelayanan dan kinerja aparatur, dan peningkatan pengelolaan lingkungan dan tata ruang.
Walikota juga menerangkan strategi dan arah kebijakan daerah yang meliputi empat hal. Antara lain; agenda tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik, agenda kesejahteraan masyarakat, agenda pengembangan ekonomi dan agenda pengelolaan lingkungan dan tata ruang.
Juga dipaparkan oleh Walikota bahwa Kota Mojokerto dalam hal pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup positif.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Sukses Turunkan Jumlah Pengangguran
“Sebagian besar masyarakat Kota Mojokerto bergerak dalam bidang industri dan UMKM, dan kita terus berusaha untuk memberikan program-program peningkatan ekonomi salah satu yang menjadi unggulan yaitu program PUSYAR. Dimana masyarakat dapat mengakses permodalan tanpa bunga, tanpa biaya administrasi dan dengan persyaratan yang mudah,” kata Walikota.
Sepuluh inovasi daerah juga tak luput dari penjelasan Walikota Mas’ud Yunus. Beberapa diantaranya pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) satu jam setiap hari Jumat dan gerakan Minggu berseri yaitu Walikota beserta kepala SKPD terkait setiap hari Minggu blusukan ke kampung-kampung untuk memantau pelaksanaan kerja bakti warganya.
Direktur PKEKD, Gunawan, dalam sesi diskusi mengatakan bahwa banyak hal yang menarik dalam pemaparan Walikota yang dapat dijadikan pertimbangan. Gunawan dalam kesempatan kemarin terkesan dengan pemaparan program jam wajib belajar. Hal ini berbanding lurus dengan capaian kelulusan siswa yang selalu mencapai angka 100 persen di semua tingkat, mulai dari SD sederajat, SMP sederajat hingga SMA sederajat.
Baca Juga: Sambut Kedatangan Tim Verlap KKS Jatim, Pj Wali Kota Mojokerto Pamer Keunggulan Daerah
Sementara itu, Laksma Suyono Thamrin, Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Penghormatan (GTK) Setmilpres melaporkan bahwa permohonan gelar Parasamya Purnakarya Nugraha dari Kementerian sedang diproses pada Setmilpres. Permohonan akan diajukan ke Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang diketuai Menko Polhukam Tedjo Edhy untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden apakah Kota Mojokerto layak mendapatkan penghargaan tersebut. Dan tim common sense sebagai administrator datang selama tiga hari untuk memastikan dan meyakinkan, apakah yang disampaikan sesuai yang terjadi di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News