PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan kembali mulai membawa korban jiwa. Tercatat, dari awal Februari hingga tanggal 22 Februari 2022 sudah ada 12 pasien positif meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, dr Syaiful Hidayat. Ia mengatakan, sedari awal Februari 2022, RSUD Smart Pamekasan merawat sebanyak 88 pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
Dari pasien sebanyak itu, tercatat 12 pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Rerata, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia itu usia tua. Mulai dari usia 73 tahun hingga 100 tahun.
"Pasien positif Covid-19 yang meninggal itu karena punya komorbid penyakit penyerta lain, seperti gagal ginjal, jantung, ada juga yang karena kecelakaan, setelah diswab positif. Lalu karena mengalami cedera otak yang kecelakaan itu terus meninggal," kata dr Syaiful di ruang kerjanya, Selasa (22/2/2022).
Bahkan, ada pula dua ibu yang dirujuk hendak melahirkan ke RSUD Smart Pamekasan dengan gejala kejang-kejang. Setelah dioperasi meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19. Sedihnya, salah satu di antara dua bayi yang hendak dilahirkan itu ikut meninggal.
Baca Juga: Didampingi Pj Bupati, UK Petra Serahkan Proyek Hibah Teknologi Biogas di Taneyan Lanjhang Pamekasan
"Rontgen paru-parunya normal, jadi Covid-19 itu hanya menumpang di komorbidnya si ibu hamil ini, namanya koinsiden setelah diswab positif Covid-19," ungkapnya.
Pendapat dokter yang akrab disapa Yayak itu, kasus positif Covid-19 yang terjadi tahun 2022 ini kebanyakan karena komorbid dan koinsiden.
"Jadi tidak murni karena Covid-19. Kalau dulu, varian Delta murni datang dengan Covid-19 seperti demam, batuk, sesak dan pakai ventilator dengan oksigen tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Bawaslu Pamekasan Tetapkan Adanya Dugaan Money Politic Tim Paslon Kharisma
"Kalau yang sekarang jarang. Biasanya yang meninggal itu karena kelainan paru-paru. Ada juga yang lansia karena komorbid terlalu berat, meninggalnya karena komorbid itu. Sedangkan Covid-19 nya hanya numpang di penyakit utamanya," tutupnya. (dim/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News