KIEV, BANGSAONLINE.com – Perang Rusia dan Ukraina makin ganas. Korban makin banyak berjatuhan. Tentara Ukraina bahkan tidak hanya menghancurkan konvoi 56 tank tapi juga menewaskan seorang jenderal pasukan khusus Chechnya.
Dilansir Sindonews.com, konvoi 56 tank pasukan khusus Chechnya hancur berkeping-keping di dekat Hostomel, timur laut Kiev oleh tembakan udara Ukraina pada hari kedua pengerahan pasukan Chechnya.
Baca Juga: Amerika Bentuk Mujahidin, Putin pun Tunjuk Si Rambut Putih Komandan Perang
Tidak diketahui berapa banyak jumlah korban tewas dalam serangan itu. Namun diduga jumlahnya kemungkinan mancapai ratusan.
Di antara korban tewas adalah Jenderal Magomed Tushaev. Dia adalah komandan brigade penjaga nasional bermotor ke-141 - pasukan elit kepala negara Chechnya Ramzan Kadyrov.
Kematian mereka dilaporkan oleh media The Kyiv Independent seperti dikutip Daily Mail, Minggu (27/2/2022). "Kolom pasukan khusus Rusia dikalahkan di dekat Hostomel "Kadyrovites", dinamai demikian untuk Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov," bunyi tweet dari The Kyiv Independent.
Baca Juga: Menkumham Tanda Tangani MoU Kerja Sama di Bidang Hukum dengan Rusia
"Menurut sumber Channel 24, militer Ukraina meledakkan eselon 56 tank termasuk Jenderal Magomed Tushayev, yang tewas," sambung tweet itu.
According to Channel 24 sources, the Ukrainian military blew up an echelon of 56 tanks that included General Magomed Tushayev, who was killed.— The Kyiv Independent (@KyivIndependent) February 26, 2022 Tushaev sempat berfoto dengan Kadyrov. Kadyrov bahkan diyakini telah mengunjungi skuadronya di hutan Ukraina sebelum mereka tewas. Diwartakan ribuan pria dari Chechnya bersedia menawarkan bantuan kepada angkatan bersenjata Rusia. Pernyataan itu diungkapkan Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat militer Moskow melakukan serangan hari kedua di Ukraina.
Pada Jumat (25/2/2022), 12.000 sukarelawan lokal berkumpul di alun-alun pusat ibu kota regional, Grozny.
Baca Juga: Presiden Tiongkok Jinping Kunjungi Rusia saat Putin Diputuskan sebagai Penjahat Perang
Kadyrov memberi tahu publikasi “Chechnya Sevodnya” tentang rapat umum mereka, yang diselenggarakan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Kremlin dan kesiapan mereka membantu tujuannya. "Ini adalah sukarelawan yang siap berangkat untuk operasi khusus kapan saja untuk mengamankan negara dan rakyat kami," tegas Kadyrov kepada Chechnya Sevodnya. “Tidak ada pasukan yang akan dikerahkan sampai Panglima Tertinggi Putin memberi perintah lanjutkan,” dia menambahkan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News