TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban menerima sertifikat kelulusan setelah menjalani pendidikan agama islam di Pondok Pesantren Mini Masjid At-Taubah yang berada di dalam lapas.
Prosesi wisuda puluhan santriwan dan santriwati warga binaan pemasyarakatan (WBP) tersebut dilakukan di gedung aula lapas setempat, Selasa (8/3).
Baca Juga: Cegah Peredaran Narkoba dan Barang Terlarang, Petugas Gabungan Geledah Kamar WBP Lapas Tuban
Kepala Lapas Kelas IIB Tuban Siswarno mengatakan, ada 58 WBP yang diwisuda terdiri 53 santriwan dan 5 santriwati.
"Ada empat kategori pembelajaran di dalam Ponpes Mini Lapas Tuban, yakni fasholatan sebanyak 19 orang, iqro' 17 orang, dan alquran 15 orang, serta kitab kuning 4 orang," katanya.
Siswarno menjelaskan, Lapas Tuban telah melakukan sebanyak enam kali wisuda sejak Ponpes Mini Lapas Tuban berdiri dari tahun 2019 silam, dengan meluluskan sebanyak 245 santriwan dan santriwati.
Baca Juga: Lapas Tuban Gelar Tasyakuran dan Doa Bersama Awali Pembangunan Dapur Sehat
"Kali ini adalah wisuda yang keenam kalinya. Semoga dengan keberadaan ponpes mini ini dapat menambah pengetahuan agama para WBP sebagai bekal saat kembali ke masyarakat nanti," imbuhnya.
Pria kelahiran Mrutuk Tuban ini berharap keberadaan ponpes mini dapat mengubah stigma terhadap narapidana yang selama ini identik dengan kriminalitas. Padahal, di dalam lapas mereka juga dididik ilmu agama dan beberapa kegiatan positif lainnya. Salah satunya melalui ponpes mini.
Baca Juga: Ratusan Warga Binaan Lapas IIB Tuban Ikuti Peringatan Maulid Nabi 1446 H
"Kami harap persepsi masyarakat umum kepada napi di dalam lapas tidak serta-merta napi dikurung di balik jeruji. Namun di dalam Lapas juga ada kegiatan-kegiatan positif mendidik napi untuk kembali ke jalan lurus dan dapat berkarya," pungkasnya.
Salah satu WBP yang diwisuda kali ini adalah Muksin (41). Ia mengaku sangat antusias mengikuti setiap pembelajaran yang diadakan di pesantren lapas.
“Sudah 1,5 tahun dan sudah khatam Alquran 3 kali,” terang warga binaan asal Lamongan ini seraya mengatakan bahwa ilmu agama yang didapat di dalam sangat bermafaat sebagai bekal saat dirinya kembali ke masyarakat.
Baca Juga: Lapas II B Tuban Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Australia
“Sangat membantu, mas. Karena teman-teman yang sebelumnya tidak tahu tentang ilmu agama sekarang banyak yang tahu baik dari segi fasholatan, membaca Alquran maupun membaca kitab kuning,” pungkas Muksin. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News