Wujudkan KRPL, PKK Kota Pasuruan Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Kosong untuk Urban Farming

Wujudkan KRPL, PKK Kota Pasuruan Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Kosong untuk Urban Farming Sosialisasi KRPL yang digelar TP PKK Kota Pasuruan bersama DPKP di Pendopo Surga Surgi, Selasa (8/3).

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - TP berkolaborasi dengan dinas pertanian dan ketahanan pangan (DPKP) menyosialisasikan program ().

Dengan semakin sempitnya lahan pertanian di Kota Pasuruan, program dinilai mempunyai peluang besar untuk meningkatkan kreativitas dan kesejahteraan masyarakat lewat urban farming atau pertanian dalam perkotaan.

Ini seperti disampaikan Ketua TP PKK pada acara kolaborasi bersama DPKP di Pendopo Surga Surgi, Selasa (8/3).

“Dengan adanya program kita bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar lingkungan kita. Dengan begitu, kita bisa mewujudkan Kota Pasuruan menuju urban farming,” ujarnya.

merupakan program pengembangan model rumah pangan yang dibangun dalam suatu Kawasan seperti di dusun, desa, ataupun kecamatan. “Nantinya kita bisa memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam,” imbuhnya.

Menurut Fatma, prinsip dari pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan adalah untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui penyediaan aneka sayuran dan buah, serta sumber protein. Selain untuk ketahanan pangan, urban farming juga bermanfaat diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, konservasi sumber daya genetik pangan, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Ada papaya, ataupun wortel, sawi, kangkung, ini bisa kita tanam di pekarangan rumah kita sendiri untuk memanfaatkan pekarangan yang ramah lingkungan demi pemenuhan kebutuhan pangan gizi keluarga,” ucapnya.

Dengan menanam sendiri, maka tanaman tersebut bisa dikondisikan menggunakan pupuk dan pestisida organik agar aman. “Pestisida organik digunakan untuk mencegah serangan penyakit hama, seperti halnya air tembakau, sabun cuci, daun paitan, dan gerusan bawang,” kataanya.

Ia berharap, pemanfaatan dengan urban farming ini nantinya bisa menjadi titik pertumbuhan wisata edukasi pertanian. Dengan demikian, Kota Pasuruan berpotensi menjadi penghasil produk pertanian sehat serta ramah lingkungan.

“Jadi, dengan kita bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, kita bisa menumbuhkan wisata edukasi pertanian, dan nantinya lingkungan akan menjadi indah dan produktif,” pungkasnya. (par/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO