LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan akan melakukan pengawasan terkait pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani di Lamongan. Hal ini sebagai upaya agar penyaluran pupuk tepat sasaran.
Kasi Intelijen Kejari Lamongan, Condro Maharanto, SH menegaskan, pihaknya telah mendapatkan surat perintah operasi intelijen terkait mafia pupuk yang selama ini merugikan petani.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Surat perintah tersebut sesuai dengan Instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia agar satuan kerja kejaksaan segera menelusuri, memonitor, dan mengidentifikasi terkait adanya praktik curang pupuk subsidi yang ada di wilayah hukum Kejari Lamongan," ujar Condro yang juga sebagai Ketua Tim Pemberantasan Mafia Pupuk Kejari Lamongan, Selasa (22/3/2022) sore.
Dijelaskan Condro, setelah ada perintah intu, pihaknya akan bergerak cepat menelusuri dan memonitor setiap proses pendistribusian pupuk kepada petani.
"Kami akan memantau setiap pendistribusian pupuk bersubsidi dengan tujuan agar tepat sasaran dan sesuai komitmen Jaksa Agung untuk memberantas mafia pupuk di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Pihaknya tidak segan akan menindak tegas jika ditemukan dugaan pelanggaran dalam distribusi pupuk. Sebab, kejaksaan berkomitmen tahun 2022 akan mengawal jalannya distribusi pupuk mulai dari pusat ke provinsi hingga turun ke daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan Sukriyah saat dikonfirmasi mengatakan, ketersedian pupuk untuk petani Lamongan pada musim tanam kedua ini tercukupi.
"Pada musim tanam kedua ini, ketersedian pupuk untuk petani Lamongan masih aman, karena jatah untuk musim tanam pertama saja masih ada kelebihan," terangnya.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Ditambahkan Sukriyah, terkait luas panen tahun 2021-2022 adalah sebesar 152.333 Ha, untuk luas tanam telah terealisasi 69.619 Ha.
"Kami terus berupaya. Sehingga ke depan produk pertanian di Lamongan akan tetap naik, baik kualitas maupun kuantitasnya," pungkasnya. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News