MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun menggelar gladi lapang mitigasi bencana berbasis vegetasi dalam rangka memperingati hari air sedunia ke-30. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga ketersediaan air tanah dengan menjaga alam dari gangguan tangan manusia, terutama memelihara tanaman agar selalu tumbuh di hutan.
Bukan hanya air tanah saja namun juga sebagai upaya menanggulangi dampak bencana yang terjadi akibat air. Bupati Madiun, Ahmad Dawami, membenarkan adanya kegiatan ini, Kamis (24/3/2022).
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
"Bencana itu disebabkan oleh 2 faktor yaitu alam dan tangan manusia. Kita juga fahami akibat dari hal tersebut terutama terkait ekonomi, maka kita jalankan pencegahannya," ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan bencana serta ketersediaan air tanah, ia menekankan untuk selalu menanam pohon.
Baca Juga: Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Timur Sasar Perairan Madura
"Kita setiap tahun menanam pohon. Dan hal ini adalah kegiatan rutin kita karena faham tentang risiko bencana," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah daerah hanyalah sebagai pencetus agar warga peduli dalam menjaga alam yang lestari dan mengganti pohon tidak layak yang ada di hutan ataupun area rawan bencana.
"Kita di sini hanya sebagai pemantik. Dan ini dilakukan disemua wilayah yang berpotensi atau rawan terhadap bencana. Atau rekonstruksi pasca bencana itu yang di dahulukan," kata Kaji Mbing (sapaan akrab Bupati Madiun).
Baca Juga: Selain Bantu Evakuasi Warga, BPBD Jatim Kirim Bantuan Logistik ke Mojokerto dan Jombang
Ia pun mengungkap kondisi hutan di Kabupaten Madiun, di mana beberapa titik harus terus dilakukan penanaman karena banyak hutan yang mulai berkurang dan gundul, reboisasi harus ditegakkan. Hal itu, lanjut Kaji Mbing, bukan hanya tugas perhutani namun juga pembangunan kesadaran masyarakat, khususnya tepi hutan
Penanaman pohon turut dilakukan di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Tumbuhan yang ditanam ialah pohon yang produktif dengan jenis pohon durian, jeruk, sengon, alpukat, kelengkeng, jambu biji, dan aren. Terdapat 12.000 bibit dari PJT I Madiun, dan 400 bibit dari BPBD Jawa Timur. (dro/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News